Gak Nyaman Sama Kerjaan Sekarang? Ini Panduan Lengkap Switch Career Tanpa Drama
- Nataliya Vaitkevich
Lifestyle, VIVA Bali– Banyak orang merasa terjebak di pekerjaan yang tidak lagi membahagiakan. Entah karena tekanan kerja, kehilangan semangat, atau merasa tak berkembang. Di titik inilah banyak yang mulai berpikir untuk switch career atau pindah jalur karier. Tapi sayangnya, niat itu sering kandas karena rasa takut: takut gagal, takut tidak diterima, atau takut memulai dari nol.
Padahal, berganti karier bukanlah kegagalan, melainkan sebuah bentuk keberanian untuk bertumbuh. Asalkan disiapkan dengan matang, langkah ini justru bisa jadi titik balik menuju kehidupan kerja yang lebih bermakna.
Tanda kamu perlu ganti karier
Salah satu tanda paling jelas adalah kehilangan motivasi. Jika kamu selalu merasa berat saat mulai bekerja, tidak lagi bersemangat belajar hal baru, atau merasa kompetensimu tidak dihargai, bisa jadi ini saatnya mempertimbangkan switch career.
Tanda lain adalah ketika nilai-nilai pribadi mulai bertolak belakang dengan budaya perusahaan. Jika kamu mulai merasa tidak cocok secara etika atau tujuan, bukan salahmu untuk mencari lingkungan yang lebih sejalan.
Hal yang perlu disiapkan sebelum pindah jalur
Sebelum buru-buru resign, kamu perlu melakukan refleksi mendalam. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang sebenarnya kamu cari? Apakah karier baru ini hanya pelarian atau memang panggilan hati?
Selanjutnya, lakukan riset tentang bidang baru yang ingin kamu tekuni. Baca pengalaman orang lain yang sudah lebih dulu melakukan switch career, ikuti kursus daring, atau coba magang pendek jika memungkinkan. Bekali diri dengan keterampilan yang relevan sebelum benar-benar berpindah.
Jangan remehkan kekuatan pengalaman lintas bidang
Meskipun kamu bukan lulusan bidang yang ingin kamu tekuni, pengalamanmu tetap berharga. Misalnya, kamu dari dunia sales ingin masuk ke bidang UX design. Pengetahuanmu soal perilaku konsumen justru bisa jadi keunggulan dalam merancang pengalaman pengguna.
Banyak perusahaan kini membuka diri terhadap pelamar dengan latar belakang berbeda, asalkan memiliki kemauan belajar dan soft skill yang kuat. Inilah mengapa switch career tidak selalu berarti mulai dari nol total.
Tips menjalani switch career dengan mulus
Pertama, perkuat portofolio. Jika kamu ingin masuk ke industri kreatif, mulai bangun karya di bidang itu meski hanya proyek pribadi.
Kedua, aktif di komunitas. Banyak peluang kerja dan insight justru datang dari jaringan pertemanan profesional.
Ketiga, siapkan jawaban kuat untuk wawancara kerja. Rekruter pasti akan menanyakan alasan kamu berganti jalur. Pastikan jawabanmu tidak menunjukkan kebingungan, tapi justru mencerminkan kejelasan dan visi jangka panjang.