5 Kebiasaan Sehari-Hari yang Diam-Diam Bisa Merusak Kulitmu
- Sumber: freepik.com
Kesehatan, VIVA Bali –Kulit sehat dan bercahaya bukan hanya soal produk skincare yang digunakan. Banyak orang tidak menyadari bahwa rutinitas harian yang tampak biasa saja bisa menjadi penyebab utama rusaknya kulit dari waktu ke waktu.
Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa mempercepat penuaan dini, menyebabkan kulit kusam, bahkan meningkatkan risiko masalah kulit lainnya. Berikut adalah lima kebiasaan sehari-hari yang diam-diam dapat merusak kesehatan kulit:
1. Konsumsi Gula Berlebihan
Mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Gula yang masuk ke dalam tubuh bisa menempel pada protein, termasuk kolagen dan elastin, melalui proses yang disebut glikasi.
Akibatnya, terbentuklah molekul berbahaya bernama Advanced Glycation End Products (AGEs) yang merusak struktur kolagen. Kolagen sendiri sangat penting untuk menjaga kekencangan dan kekenyalan kulit. Jika rusak, kulit akan tampak lebih tua, kehilangan elastisitasnya, dan muncul garis-garis halus atau keriput.
Tidak hanya itu, konsumsi gula berlebihan juga bisa memicu peradangan dalam tubuh, yang memperburuk kondisi kulit seperti jerawat dan kemerahan.
2. Paparan Sinar Matahari Berlebihan
Berjemur di bawah sinar matahari mungkin terasa menyenangkan, tetapi paparan sinar ultraviolet (UV) berlebih bisa menyebabkan kerusakan serius pada kulit. Sinar UV dapat menembus lapisan dermis dan merusak serat kolagen dan elastin, dua komponen utama yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
Kerusakan ini menyebabkan kulit menjadi kendur, timbul bintik hitam (hiperpigmentasi), dan mempercepat proses penuaan dini. Dalam jangka panjang, paparan sinar UV yang terus-menerus tanpa perlindungan juga meningkatkan risiko kanker kulit.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan tabir surya setiap hari, bahkan saat cuaca mendung atau di dalam ruangan dengan paparan cahaya dari jendela.
3. Kebiasaan Merokok
Merokok tak hanya membahayakan paru-paru, tetapi juga memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kulit.
Nikotin dalam rokok menyempitkan pembuluh darah di lapisan kulit terluar, sehingga aliran darah dan oksigen ke jaringan kulit menjadi terbatas. Tanpa cukup oksigen dan nutrisi, kulit tampak kusam, kehilangan cahayanya, dan proses regenerasi sel menjadi lebih lambat.
Selain itu, rokok merusak kolagen dan elastin, dua zat penting untuk menjaga kulit tetap muda dan kenyal. Tak heran jika perokok lebih cepat mengalami keriput, terutama di sekitar mulut dan mata. Asap rokok juga menyebabkan stres oksidatif pada sel kulit, mempercepat kerusakan sel dan memicu penuaan.
4. Kurang Tidur
Tidur adalah waktu terbaik bagi tubuh, termasuk kulit, untuk memperbaiki diri. Saat kita tidur, proses regenerasi sel berlangsung secara optimal. Jika waktu tidur tidak cukup atau kualitas tidur buruk, maka proses ini akan terganggu.
Hasilnya, kulit menjadi kusam, muncul lingkaran hitam di bawah mata, dan tanda-tanda penuaan seperti garis halus mulai terlihat. Kurang tidur juga menyebabkan peningkatan hormon stres (kortisol), yang dapat memicu produksi minyak berlebih dan memperburuk jerawat.
Dalam jangka panjang, kurang tidur kronis juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, termasuk pertahanan kulit terhadap radikal bebas dan polusi lingkungan.
5. Stres Berkepanjangan
Stres yang berlangsung terus-menerus dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan kulit. Ketika stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang dapat merusak kolagen dan mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan.
Selain itu, stres juga dapat menyebabkan gangguan tidur, memperburuk pola makan, serta meningkatkan peradangan di tubuh, yang semuanya berdampak negatif pada kulit. Tidak jarang, orang yang mengalami stres berkepanjangan melaporkan munculnya jerawat, eksim, atau psoriasis yang kambuh.
Mengelola stres melalui relaksasi, olahraga, dan pola hidup sehat sangat penting untuk menjaga kulit tetap sehat dan cerah alami.