Modus, Dampak, dan Tips Hindari Love Scamming
- https://www.freepik.com/free-photo/sad-man-asking-woman-s-pardon_17292992.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Kejahatan siber kini semakin canggih, salah satunya yang sering terjadi adalah love scamming, atau sering disebut penipuan romansa. Love scamming adalah jenis penipuan dimana pelaku berpura-pura memiliki hubungan romantis dengan korban melalui internet untuk mendapatkan keuntungan finansial. Pelaku membangun ikatan emosional yang kuat dengan korbannya yang sering hingga berbulan-bulan, sebelum akhirnya melancarkan aksinya meminta uang dengan berbagai dalih.
Modus Operandi Pelaku Love Scamming
Pelaku love scamming sangat terampil dalam memanipulasi emosi korbannya. Pelaku biasanya memulai dari membuat profil media sosial yang menarik dengan foto-foto orang lain. Foto yang sering digunakan adalah foto model, tentara, atau profesional menarik lainnya. Pelaku sering mengaku berasal dari negara barat atau memiliki pekerjaan bergengsi.
Setelah pembuatan profil media sosial berhasil, pelaku melakukan pendekatan yang intens dengan korbannya sampai bisa menarik perhatian korbannya tersebut. Pendekatan yang dilakukan yakni memberikan perhatian berlebihan, pujian, dan ungkapan cinta yang cepat. Pelaku akan selalu ada untuk korban, serta membuat korban merasa sangat dicintai dan spesial.
Ketika sudah berhasil menarik perhatian korban, pelaku membangun cerita fiktif yang biasanya adalah cerita hidup yang rumit dan menyentuh. Cerita tersebut seringkali melibatkan kesedihan atau kesulitan.
Selanjutnya pelaku meminta uang dari korban dengan alasan yang bermacam-macam, seperti keadaan darurat medis, masalah hukum atau bisnis, biaya perjalanan untuk menemui korbannya, menebus hadiah yang dikirimkan ke korban yang ditahan bea cukai atau pajak, dan investasi palsu. Setelah berhasil mendapatkan uang dari korban, pelaku menghilang atau terus meminta uang lebih banyak hingga korban menyadari dirinya telah tertipu.
Dampak Love Scamming
Korban love scamming mengalami kerugian finansial besar, bahkan beberapa korban kehilangan seluruh tabungan,dan sampai berutang untuk memenuhi permintaan pelaku. Korban juga bisa mengalami rasa malu, sakit hati, perasaan dikhianati, depresi, kecemasan, trauma jangka panjang, dan sulit percaya pada orang lain, terutama dalam hal hubungan romantis. Beberapa korban ada yang merasa malu untuk menceritakan apa yang mereka alami, sehingga memilih untuk mengisolasi diri.
Tips Melindungi Diri dari Love Scamming
Tips yang pertama, jika seseorang di media sosial terlihat terlalu tampan atau cantik, kaya, dan sukses, curigailah. Lakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) untuk memastikan foto profil mereka bukan hasil curian dari internet.
Tips kedua, jangan cepat terlibat secara emosional. Tips ketiga, verifikasi identitas dengan cara mengajak pelaku melakukan panggilan video. Jika mereka selalu menolak dengan berbagai alasan seperti kamera rusak, sinyal buruk, dan sebagainya, ini adalah tanda bahaya.
Tips keempat, jika cerita hidup mereka terlalu dramatis atau terus-menerus menghadapi kesulitan yang memerlukan bantuan finansial, pertimbangkan kembali. Tips kelima, jangan pernah mengirim uang, memberikan informasi kartu kredit, atau data pribadi lainnya kepada seseorang yang baru dikenal di internet. Tidak peduli seberapa meyakinkan cerita mereka.
Tips keenam, jika mulai menjalin hubungan online dan merasa ada yang tidak beres, bicaralah dengan teman atau keluarga yang diercaya. Mereka bisa memberikan perspektif objektif. Kemudian tips ketujuh, jika merasa telah menjadi korban love scamming, segera laporkan ke pihak berwajib dan platform media sosial tempat penipuan itu terjadi.