Bagaimana Perbedaan Bau Badan Orang yang Lebih Tua vs Orang Dewasa Muda?
- https://www.freepik.com/free-photo/portrait-female-friends-smiling_6651827.htm
Kesehatan, VIVA Bali – Merujuk pada informasi dari laman Hello Sehat, bau badan diakibatkan dengan produksi keringat yang berlebih dalam tubuh.
Produksi keringat yang berlebih diperoleh salah satunya karena suhu tubuh yang meningkat saat beraktivitas dengan lingkungan yang panas.
Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat dari dalam tubuh, dan terdiri dari 2 jenis, bernama ekrin dan apokrin.
Khusus kelenjar ekrin, keringat yang diproduksi cenderung tidak punya bau, dan mengandung air serta garam.
Kemudian kelenjar apokrin, terletak di area bawah kulit, yang kerap timbul rambut seperti di bagian ketiak maupun organ vital.
Bagian kelenjar ini terdapat lemak yang dihasilkannya, yang sering menyebabkan area tersebut bau badan.
Kelenjar apokrin melepaskan keringat yang rentan terhadap bakteri pada kulit. Inilah yang menyebabkan bau tidak sedap.
Lantas apakah seiringnya bertambah usia, bau badan sekitar berubah?
Masih sumber yang sama, terdapat sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One.
Dalam penelitian tersebut terdapat beberapa pria dan wanita yang diuji dengan rentang usia 20–30 tahun, 45–55 tahun, dan 75–95 tahun.
Mereka diminta memakai baju dengan bantalan ketiak dalam kurun waktu 5 hari dan tidak disarankan untuk makan makanan yang menimbulkan bau badan.
Hasil penelitian ini mengungkapkan para lansia atau orang yang lebih tua cenderung mempunyai aroma badan yang sangat berbeda.
Berbeda dengan orang dewasa muda yang punya bau badan yang berbeda-beda tiap individunya.
Orang yang lebih tua mempunyai aroma yang sama di setiap individunya dengan kecenderungan bau yang lebih netral dan ringan.
Tidak seperti orang dewasa muda yang aroma badannya lebih buruk dari orang yang lebih tua.