Kenali Gejala Parkinson Sebelum Terlambat! Ini yang Dialami Ozzy Osbourne

Kenali Gejala Parkinson
Sumber :
  • Freepik/Raw pixel

Kesehatan, VIVA Bali – Sebelum meninggal, Ozzy Osbourne sempat berjuang melawan gejala Parkinson yang perlahan merenggut kualitas hidupnya. Kenali tandanya sejak dini sebelum terlambat menanganinya.

Bolehkah Berolahraga Jika Memiliki Masalah Jantung?

Penyakit Parkinson kembali menjadi sorotan publik setelah musisi legendaris Ozzy Osbourne mengungkap diagnosisnya ke media. Di balik sosok "Prince of Darkness", Ozzy menyimpan perjuangan melawan penyakit neurodegeneratif yang perlahan tapi pasti menggerogoti kendali tubuhnya.

Tapi Parkinson bukan sekadar penyakit usia tua atau getaran di tangan. Penyakit ini adalah kondisi medis kompleks yang belum sepenuhnya dipahami, bahkan oleh dunia kedokteran.

7 Mitos Tentang Protein yang Harus Kamu Berhenti Percaya!

 

Penyakit Sistem Syaraf

Melansir dari laman resmi Mayo Clinic, Parkinson adalah penyakit sistem saraf pusat yang berkembang perlahan dan memengaruhi gerakan tubuh. Gejalanya bisa muncul secara halus dan memburuk seiring waktu.

Ingin Jantung Sehat? Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Tidur

Gejala paling umum meliputi:

1.Tremor saat istirahat (biasanya di jari atau tangan)

2. Gerakan melambat (bradykinesia)

3. Kekakuan otot

4. Gangguan keseimbangan dan koordinasi

5. Wajah datar atau minim ekspresi

6. Perubahan cara berbicara dan berjala

Penyakit ini terjadi karena kematian sel-sel penghasil dopamin (neurotransmitter penting yang mengatur gerakan dan suasana hati) di bagian otak bernama substantia nigra.

Menurut artikel ilmiah berjudul "Parkinson's disease" dalam jurnal The Lancet (2016) oleh Kalia & Lang, penyakit ini merupakan gangguan neurodegeneratif kedua terbanyak di dunia setelah Alzheimer, dan angka prevalensinya meningkat secara global seiring bertambahnya usia populasi.

 

Penyebab Parkinson

Hingga kini, penyebab pasti Parkinson belum diketahui. Namun, para ahli percaya bahwa kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan memiliki peran besar.

Beberapa faktor risikonya meliputi:

1.Usia lanjut (di atas 60 tahun)

2. Riwayat keluarga

3. Paparan pestisida atau logam berat

4. Cedera otak traumatik

Dalam artikel ilmiah "Environmental Risk Factors for Parkinson's Disease" yang dimuat dalam Neurobiology of Disease (2019), disebutkan bahwa paparan jangka panjang terhadap zat seperti paraquat dan logam mangan berkaitan erat dengan peningkatan risiko Parkinson.

Menariknya, Ozzy Osbourne mengidap bentuk genetik langka dari penyakit ini, yaitu Parkin 2, yang biasanya menyerang pada usia lebih muda dari Parkinson klasik.

Hal ini ia sampaikan dalam wawancara dengan Good Morning America dan dikonfirmasi oleh Sharon Osbourne.

 

Diagnosa Parkinson

Diagnosa Parkinson tidak dilakukan dengan tes darah, melainkan melalui pengamatan klinis dan neurologis. Gejala fisik dan riwayat pasien menjadi kunci.

Beberapa dokter juga menggunakan teknologi pemindaian otak seperti DaTscan untuk membantu diagnosis.

Menurut publikasi ilmiah "Clinical diagnosis of Parkinson’s disease: accuracy and challenges” dalam jurnal Current Neurology and Neuroscience Reports (2020), akurasi diagnosis Parkinson masih jadi tantangan, terutama pada stadium awal karena gejalanya mirip dengan beberapa penyakit saraf lainnya.

 

Cara Pengobatan

Parkinson memang belum bisa disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikelola. Obat utama yang digunakan adalah levodopa yang dikombinasikan dengan carbidopa. Terapi ini membantu menggantikan dopamin yang hilang.

Pada tahap lanjut, pasien bisa menjalani tindakan Deep Brain Stimulation (DBS), yaitu prosedur menanamkan elektroda ke otak untuk membantu mengatur aktivitas saraf.

Dalam jurnal ilmiah "Deep Brain Stimulation for Parkinson's Disease: An Expert Consensus and Review" dari Nature Reviews Neurology, terapi DBS terbukti efektif mengurangi gejala motorik pada pasien yang tidak lagi merespons obat.

 

Perjuangan Ozzy Osbourne

Ozzy Osbourne adalah salah satu tokoh publik yang secara terbuka mengakui perjuangannya melawan Parkinson.

Dalam wawancara tahun 2020 dengan ABC News, ia menyebut diagnosis itu sebagai “pukulan besar dalam hidup saya”. Ozzy didiagnosis dengan Parkin 2, bentuk genetik yang lebih jarang dan bisa muncul lebih awal.

Meski sempat merilis album baru, ia akhirnya memutuskan pensiun dari tur pada 2023 karena kondisi fisiknya yang terus menurun.

Dalam unggahan di media sosial, Ozzy menulis, "Saya tak pernah membayangkan bahwa hari-hari saya di atas panggung akan berakhir seperti ini."

 

Hidup dengan Parkinson

Menurut Parkinson’s Foundation, lebih dari 10 juta orang hidup dengan Parkinson di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, meski datanya belum terintegrasi secara nasional, kasusnya diperkirakan akan meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup penduduk.

Hidup dengan Parkinson tak mudah, tapi bukan berarti tak bermakna.

Dengan diagnosis tepat, perawatan teratur, serta dukungan lingkungan, banyak pasien tetap bisa menjalani kehidupan yang aktif.