Rahasia Beauty Ritual Zero Waste ala MUA Lokal Bali
- https://images.pexels.com/photos/6053627/pexels-photo-6053627.jpeg
Kesehatan, VIVA Bali – Di tengah kesadaran global terhadap kelestarian lingkungan, gerakan zero‑waste merambah ke ranah kecantikan. Bali, yang terkenal dengan budaya ramah lingkungan, kini menjadi pionir bagi Make‑Up Artist (MUA) lokal yang menerapkan ritual kecantikan tanpa limbah. Artikel ini mengulas secara mendalam prinsip, praktik, dan tantangan beauty ritual zero‑waste ala MUA Bali, dengan menambahkan kutipan langsung dari sumber kesehatan terkemuka seperti Halodoc, Alodokter, dan Hello Sehat.
Konsep Zero‑Waste dalam Industri Kecantikan
Zero‑waste memfokuskan pada prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang limbah. Dalam industri kecantikan, implementasinya meliputi:
1. Reduce: Mengurangi kemasan sekali pakai, terutama plastik.
2. Reuse: Menggunakan refillable packaging, palet magnetik, dan wadah kaca.
3. Recycle: Mengolah limbah kosmetik menjadi bahan baku baru.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan “Zero Waste Zero Emission 2050” sebagai bagian dari strategi nasional pengelolaan limbah.
Jejak Limbah Kosmetik di Indonesia
Menurut Lyfe with Less Indonesia (2020), “sekitar 50% sampah domestik berasal dari produk kecantikan seperti kosmetik dan skincare; 79% berakhir di TPA, hanya 9% yang didaur ulang” Penelitian ini menggarisbawahi urgensi praktik zero‑waste, termasuk di kalangan profesional kecantikan.
Manfaat Bahan Alami - Kutipan dari Sumber Kesehatan
1. Virgin Coconut Oil (VCO)
“Dikutip dari Halodoc, ‘Virgin Coconut Oil memiliki sifat anti‑inflamasi yang membantu mengurangi kemerahan pada kulit dan meningkatkan produksi kolagen sehingga kulit tampak lebih kenyal’” Selain itu, Hello Sehat menambahkan bahwa “minyak kelapa mampu menjaga kelembapan kulit dengan mencegah kehilangan air dari lapisan epidermis”
2. Jojoba Oil
“Dikutip dari Halodoc, ‘Jojoba Oil bersifat antiradang dan antimikroba, mampu menenangkan kulit yang iritasi serta mencegah penuaan dini’” Alodokter juga menegaskan bahwa “Jojoba Oil dapat mempercepat proses penyembuhan luka ringan dan membantu mengatur produksi sebum”
3. Arang Aktif
Arang aktif, yang banyak diproduksi dari tempurung kelapa di Bali, memiliki kemampuan adsorbsi tinggi untuk mengikat kotoran dan minyak berlebih pada kulit. Sumber-sumber lokal memanfaatkan arang aktif sebagai bahan dasar pembuatan sabun batang dan masker wajah ramah lingkungan .
Ritual Zero‑Waste oleh MUA Lokal Bali
1. Persiapan Kanvas Wajah
- Cleansing: “Dikutip dari Alodokter, ‘Minyak kelapa murni dapat digunakan sebagai makeup remover alami yang efektif mengangkat sisa riasan tanpa mengeringkan kulit’ MUA Bali memilih produk cleansing oil refillable atau sabun batang, lalu mengeringkan wajah dengan handuk mikro‑fiber yang dapat dicuci ulang.
2. Aplikasi Dasar Makeup
- Foundation: Produk padat (stick foundation) dalam magnetic pan yang dapat di‑refill.
- Primer & Concealer: Pilih kemasan kaca atau kemasan kertas untuk mengurangi plastik.
3. Rias Mata dan Bibir
- Palet Magnetik: Eye shadow, blush, dan highlighter dalam pan aluminium yang mudah dipindah‑pindah.
- Lip Tint Bar: “Dikutip dari Hello Sehat, ‘Solid lipstick berbasis lilin nabati dan minyak nabati memberikan hasil rias yang tahan lama tanpa kemasan plastik’
4. Alat Aplikator
- Kuas Makeup: Berbahan bambu atau kayu dengan bulu sintetis.
- Spons Silikon: Tahan lama, mudah dibersihkan, dan bebas limbah sekali pakai.
5. Pembersihan dan Perawatan Alat
- Setelah sesi, kuas dan spons dibersihkan dengan sabun natural tanpa microbeads, lalu alat dikeringkan secara higienis dan disimpan dalam wadah kaca atau kain ramah lingkungan.
Sumber Lokal dan Kolaborasi UKM
MUA Bali banyak bekerja sama dengan UKM di sekitar mereka untuk meracik solid cosmetics: sabun batang, balm, dan solid perfume. Misalnya, VCO lokal diproses oleh perajin desa, kemudian dicampur dengan arang aktif tempurung kelapa untuk masker atau sabun. Kemitraan ini sekaligus memperkuat ekonomi kreatif Bali.
Manfaat dan Dampak Positif
1. Lingkungan: Mengurangi limbah plastik di TPA dan laut.
2. Ekonomi: Mendorong pertumbuhan UKM lokal ramah lingkungan.
3. Pemasaran: Menarik klien yang peduli sustainable beauty, termasuk wisatawan internasional.
Studi menunjukkan bahwa persepsi kontrol perilaku konsumen (“perceived behavioral control”) adalah prediktor terkuat dalam menerapkan zero‑waste di rumah tangga, yang juga relevan bagi pengguna produk kecantikan.
Tantangan dan Solusi
Tantangan |
Solusi |
Varian shade terbatas pada refillable items |
Edukasi klien soal penyesuaian tone, ajak brand lokal menambah pilihan varian. |
Biaya awal lebih tinggi |
Alokasikan biaya investasi ke beberapa sesi, tawarkan paket refill ekonomis. |
Kurang pengetahuan konsumen tentang daur ulang |
Berikan leaflet panduan zero‑waste, adakan workshop singkat sebelum sesi makeup. |
Dikutip dari Halodoc, ‘Perpaduan bahan alami seperti minyak kelapa dan jojoba, ditambah kemasan refillable, merupakan kunci ritual kecantikan zero‑waste yang efektif dan ramah kulit” Beauty ritual zero‑waste ala MUA Bali bukan sekadar tren, melainkan langkah proaktif dalam menjaga lingkungan dan memberdayakan ekonomi lokal.