Jangan Salah Beli, Ini Beda Tongkat Nordic Walking dan Tongkat Hiking Biasa

Lifestyle, VIVA Bali – Seiring meningkatnya minat pada Nordic walking, banyak pemula yang bertanya-tanya, "Bisakah saya menggunakan tongkat hiking yang sudah saya miliki?" Sekilas, keduanya memang terlihat hampir identik, sepasang tongkat yang menemani kita berjalan. Namun, menganggap keduanya sama adalah sebuah kesalahan umum yang bisa mengurangi seluruh manfaat dari olahraga ini.

 

Meskipun sama-sama tongkat, tongkat Nordic walking dan tongkat hiking dirancang untuk dua tujuan yang fundamental berbeda. Memahami perbedaan ini adalah kunci sebelum Anda memutuskan untuk membeli peralatan olahraga ini.

 

Dilansir dari berbagai panduan oleh pabrikan alat terkemuka seperti Leki dan Decathlon, serta asosiasi praktisi, berikut adalah perbedaan-perbedaan mendasar yang wajib Anda ketahui.

 

Perbedaan Mendasar pada Tujuan Penggunaan

 

Akar dari semua perbedaan desain terletak pada fungsi utamanya.

1. Tujuan Tongkat Hiking, diciptakan untuk stabilitas dan dukungan. Fungsinya adalah untuk mengurangi beban pada lutut dan pergelangan kaki saat mendaki atau menuruni medan yang curam dan tidak rata. Anda cenderung menumpukan berat badan pada tongkat.

2. Tujuan Tongkat Nordic Walking, diciptakan untuk propulsi (daya dorong) dan latihan. Fungsinya adalah sebagai alat untuk mendorong tubuh ke depan secara aktif, mengubah jalan kaki biasa menjadi latihan seluruh tubuh. Anda mendorong dengan tongkat, bukan bersandar padanya.

 

Perbedaan tujuan inilah yang melahirkan desain anatomi yang sangat berbeda pada setiap komponennya.

 

Anatomi Tongkat, Detail yang Menentukan Fungsi

 

Jika diperhatikan lebih saksama, ada beberapa perbedaan fisik yang sangat jelas antara kedua jenis tongkat ini.

 

1. Tali Pergelangan Tangan (Strap), ini adalah perbedaan tongkat yang paling krusial. Tongkat hiking memiliki tali berupa simpul longgar (loop) sederhana yang berfungsi agar tongkat tidak jatuh. Sebaliknya, tongkat Nordic walking memiliki strap khusus yang berbentuk seperti sarung tangan parsial (gauntlet). Desain ini sangat penting untuk melakukan teknik "release and grip" (buka-tutup genggaman) dengan benar, di mana telapak tangan bisa mendorong tongkat ke belakang hingga maksimal tanpa kehilangan kontrol.

 

2. Pegangan (Grip), pegangan tongkat hiking biasanya lebih besar, tebal, dan seringkali memiliki tonjolan ergonomis di bagian bawah, dirancang untuk digenggam dengan kuat dari atas saat menopang berat badan. Sementara itu, pegangan tongkat Nordic walking lebih ramping, lurus, dan minimalis. Desainnya dibuat untuk genggaman yang lebih ringan dan rileks, memungkinkan gerakan ayunan yang lebih luwes dari bahu.

 

3. Ujung Tongkat (Tip), tongkat hiking umumnya memiliki ujung logam karbida yang runcing untuk "mencengkeram" tanah, batu, atau medan alam. Sedangkan tongkat Nordic walking dirancang untuk penggunaan di berbagai permukaan, termasuk aspal atau trotoar. Oleh karena itu, ia dilengkapi dengan "sepatu karet" (rubber paw) yang bisa dilepas-pasang. Sepatu karet ini memiliki desain miring yang khas, dirancang untuk mendapatkan cengkeraman optimal di permukaan datar saat tongkat ditancapkan pada sudut tertentu.

 

Jadi, Bisakah Tongkat Hiking Digunakan?

 

Jawaban singkatnya, tidak direkomendasikan. Menggunakan tongkat hiking untuk Nordic walking akan menghalangi Anda melakukan teknik yang benar. Anda tidak akan bisa melakukan gerakan "release and grip", dorongan tidak akan maksimal, dan pegangannya yang besar bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada pergelangan tangan saat diayun.

 

Memilih tongkat yang tepat adalah investasi untuk memastikan Anda mendapatkan seluruh manfaat dari gaya hidup aktif Anda. Jangan sampai salah beli dan membuat sesi olahraga Anda menjadi kurang efektif.