Leukemia di Usia Muda, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Penderita Leukemia bisa disembuhkan dengan kemooterapi
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/medium-shot-asian-man-with-cancer_33754009.htm

Kesehatan, VIVA Bali – Belakangan ini, sering kali mendapat kabar kematian di usia muda, mulai dari masyarakat biasa hingga artis. Tak jarang, berita duka ini disebabkan oleh penyakit yang sangat serius dan tak terduga, seperti leukemia.

Bye Wajah Kusam, Ini 4 Rahasia Wajah Jadi Lebih Cerah!

Nyatanya, leukemia bisa menyerang segala usia. Tentu saja hal semacam ini mengejutkan berbagai pihak dan membuat bertanya-tanya. Berbagai jenis penyakit menjadi latar belakang seseorang meninggal di usia muda, salah satunya adalah leukemia.

Salah satu jenis kanker, menurut data di laman Indonesia Cancer Care Community (ICCC), yang menyebabkan kematian tertinggi ke-5 di Indonesia pada 2019. Bukan sesuatu yang patut dibanggakan, namun juga perlu mendapatkan perhatian khusus bagi setiap orang.

Apa itu Leukemia?

Hojicha bisa Menurunkan Berat Badan, Cek Manfaat Lainnya!

Leukemia sering disebutkan di beberapa kesempatan, namun belum banyak yang paham tentang penyakit ini sendiri. Secara sederhana, leukemia adalah kondisi dimana tubuh memproduksi sel darah secara berlebihan di sumsum tulang belakang. Oleh karena itu, leukemia disebut juga sebagai kanker darah.

Umumnya, sel darah yang diproduksi secara berlebihan adalah sel darah putih. Tapi, tidak menutup kemungkinan terjadi pada sel darah yang lainnya. Tidak banyak data tentang penyakit leukemia di Indonesia. Namun, berdasarkan data dari WHO yang ditulis di laman ICCC, 11.314 jiwa meninggal pada kasus leukemia.

Baking Soda dan Baking Powder, Apa Perbedaannya?

Secara global, data menunjukkan jika leukemia banyak terjadi pada dewasa di atas 55 tahun dan jarang terjadi pada anak-anak. Namun, laman Patient Power menyebutkan bahwa leukemia bisa menyerang semua rentang usia.

Bagaimana Leukemia Bisa Terjadi di Tubuh Seseorang?

Sampai saat ini, peneliti belum mendapatkan penyebab pasti mengapa leukemia bisa terjadi. Namun, peneliti menduga leukemia terjadi akibat kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan.

Secara sederhana, leukemia terjadi akibat adanya perubahan perilaku pada DNA sel darah, atau biasa disebut mutasi, yang menyebabkan sel-sel tersebut kehilangan kendali. Dalam kondisi normal, DNA akan memberi instruksi pada sel kapan waktu untuk membelah diri dan kapan saatnya mati.  Sementara pada kasus leukemia, hal ini tidak terjadi dan sel terus diproduksi tanpa henti bahkan saat tubuh tidak membutuhkannya.

Seiring berjalannya waktu, sel-sel abnormal terus menumpuk di sumsum tulang belakang. Hal ini menyebabkan terganggunya produksi sel darah yang sehat, termasuk sel darah merah dan putih. Akibatnya, tubuh mulai merasakan sejumlah gejala, seperti sering merasa lelah, sakit di tulang belakang hingga pendarahan yang tidak biasa. Pada tahap inilah biasanya leukemia mulai terdeteksi.

Apakah Leukemia Bisa Disembuhkan?

Penyembuhan pada penderita leukemia dilakukan berdasarkan tipe dan usia penderita. Dokter mengkategorikan leukemia berdasarkan kecepatan leukemia berkembang dan jenis sel darah yang terlibat.

Jika dijabarkan, ada 5 tipe leukemia, yaitu Leukemia Limfoblastik Akut (ALL), Leukemia Mieloblastik Akut (AML), Leukemia Limfoblastik Kronis (CLL), Leukemia Mieloblastik Kronis (CML), dan tipe lainnya yang jarang ditemukan.

Leukemia limfoblastik adalah jenis leukemia yang terjadi saat sel darah putih jenis limfoblastik yang belum matang diproduksi terlalu cepat dan tidak terkontrol. Sementara leukemia mieloblastik terjadi pada sel myeloid yang menyebabkan tidak terkontrolnya produksi sel darah merah, putih dan trombosit.

Untuk menentukan tipe leukemia harus melakukan serangkaian tes, seperti:

1. Pengecekan fisik : tanda leukemia pada penderita leukimia adalah kulit pucat karena anemia, pembengkakan kelenjar getah bening serta pembesaran hati dan limpa.

2. Tes darah : hasil dari tes darah akan menunjukkan apakah jumlah sel darah merah, putih atau trombosit dalam jumlah yang normal.

3. Tes sumsum tulang : sampel sumsum tulag belakang akan menunjukkan apakah ada sel leukemia dalam tubuh dan akan terdeteksi pula tipe leukemia.

Pengobatan yang diberikan pada penderita leukimia adalah kemoterapi, namun faktor usia dan tipe leukemia akan menentukan dosis, jenis obat dan durasi pengobatan. Terapi juga dapat berubah sesuai kondisi pasien setelah menerima terapi yang diberikan sebelumnya.