Bukan Cuma Cuan, Ini Alasan Gen Z Pilih Side Hustle
- https://www.freepik.com/free-photo/casual-adult-male-enjoying-working-home_10397481.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Menghadapi tantangan ekonomi global, Generasi Z (Gen Z) mulai mendefinisikan ulang konsep karier. Survei terbaru mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen Gen Z kini memiliki pekerjaan sampingan atau side hustle, dan lebih dari separuh dari mereka memilih jalur ini dibandingkan mengandalkan satu pekerjaan tetap.
Fenomena ini mencerminkan perubahan besar dalam dunia kerja, di mana fleksibilitas dan kemandirian menjadi nilai utama bagi generasi muda.
Side Hustle Bukan Lagi Sekadar Tambahan
Jika dulu pekerjaan sampingan hanya dianggap sebagai penghasilan tambahan, kini fungsinya telah bergeser menjadi strategi utama untuk bertahan secara finansial. Rata-rata, Gen Z bisa memperoleh sekitar 15 juta rupiah per bulan mulai dari pekerjaan lepas, bisnis online, hingga menjadi konten kreator di platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.
Penyebabnya adalah kenaikan harga kebutuhan pokok, inflasi, dan ketidakstabilan lowongan kerja menjadi pemicu banyak Gen Z beralih dari sistem kerja nine to five. Bahkan, sebanyak 44 persen profesional muda menggunakan side hustle sebagai sarana membangun portofolio, mengasah keterampilan dan menelusuri karier baru.
Platform Digital Jadi Pintu Gerbang Wirausaha
Maraknya platform seperti Fiverr, Etsy, hingga Shopify memudahkan Gen Z untuk memulai usaha tanpa harus memiliki modal besar. Penjualan produk digital, jasa penulisan, bahkan kursus online menjadi pilihan favorit anak muda.
Selain itu, media sosial juga memainkan peran penting dalam memperluas jangkauan pasar. Sebanyak 44 persen pelaku usaha Gen Z menyatakan bahwa Instagram dan TikTok menjadi alat promosi utama usaha mereka.
10 Side Hustle Favorit Gen Z Tahun 2025
Berikut adalah daftar side hustle yang paling digemari Gen Z tahun ini:
1. Pembuatan konten digital YouTube, TikTok, Instagram
2. Freelancing seperti desain grafis, penulisan, manajemen media sosial
3. Reselling pakaian bekas dan barang koleksi
4. Dropshipping dan e-commerce
5. Bimbingan belajar dan kursus online
6. Asisten virtual
7. Podcast dan audio digital
8.Merchandise
9. Pemasaran afiliasi dan blogging
10. Streaming dan gaming
Menariknya, beberapa profesi seperti pengembang perangkat lunak, analis bisnis, dan manajer proyek juga dapat memberikan potensi pendapatan hingga ratusan juta rupiah per tahun jika ditekuni secara penuh waktu dan remote.
Tantangan, Fleksibel Tapi Rentan
Meskipun tampak menjanjikan, dunia side hustle bukan tanpa tantangan. Gen Z menghadapi risiko seperti kelelahan kerja (burnout), ketidakpastian penghasilan, dan minimnya jaminan sosial. Hal ini dapat memicu ketidakstabilan mental Gen Z. Selain itu, harus mengatur waktu di antara pekerjaan utama, kuliah, dan kehidupan pribadi.
Untuk mengurangi risiko keuangan, para pekerja lepas mulai menyiapkan dana darurat dan merencanakan pensiun secara mandiri. Bahkan, beberapa negara maju sedang menguji sistem tunjangan portabel yang bisa dibawa meski pindah-pindah kerja, mirip tabungan jaminan sosial pribadi.
Dunia Kerja Berubah, Gen Z Jadi Motor Penggeraknya
Pekerjaan lepas kini berkembang tiga kali lebih cepat dibanding kerja kantoran. Bank Dunia memprediksi pada 2027 nanti, setengah dari pekerja di negara maju akan menjalani model kerja seperti ini.
Opsi Gen Z untuk menjalani karier fleksibel tidak hanya membuka peluang finansial, tapi juga menciptakan gaya hidup yang lebih selaras dengan nilai-nilai kebebasan dan keseimbangan hidup. Sebagai generasi yang lahir di era digital, Gen Z membuktikan bahwa pekerjaan tidak lagi harus kaku dan statis. Dunia kerja berubah dan mereka yang tidak mengikuti bisa tertinggal.