Ternyata Ini Alasan Bubur Jadi Makanan Wajib Saat Sakit
- https://www.vecteezy.com/photo/10132709-chicken-porridge-in-a-bowl
Lifestyle, VIVA Bali – Saat seseorang jatuh sakit, entah itu demam, flu, atau sedang dalam masa pemulihan, hampir selalu ada satu jenis makanan yang muncul di meja makan: bubur. Fenomena ini begitu umum terjadi di berbagai budaya, termasuk di Indonesia. Bubur, terutama bubur ayam, sudah seperti makanan wajib bagi pasien atau orang yang sedang tidak enak badan.
Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa makanan orang sakit hampir selalu identik dengan bubur? Apakah ini hanya tradisi turun-temurun atau memang ada alasan medis dan nutrisi yang mendasarinya? Disini akan dibahas alasan makan bubur saat sakit dan mengapa bubur dianggap sebagai makanan sehat untuk masa pemulihan.
Tekstur Bubur Mudah Dicerna oleh Pencernaan
Salah satu alasan paling logis mengapa bubur untuk orang sakit menjadi pilihan utama adalah karena teksturnya yang lembut. Saat tubuh sedang tidak fit, sistem pencernaan biasanya bekerja lebih lambat dari biasanya. Dalam kondisi ini, makanan padat dan keras bisa menimbulkan beban tambahan.
Bubur hadir sebagai solusi karena bentuknya yang cair dan lembek membuatnya mudah dicerna dan tidak membuat perut bekerja keras. Bahkan untuk pasien yang baru selesai menjalani tindakan medis atau operasi, bubur sering kali menjadi makanan transisi yang aman sebelum kembali ke makanan normal.
Mengandung Energi Cukup Tanpa Memberatkan
Walaupun lembut dan terlihat sederhana, bubur sebenarnya tetap bisa memberikan asupan energi yang cukup. Apalagi jika dilengkapi dengan topping seperti ayam suwir, telur, atau sayuran. Inilah yang membuat bubur makanan sehat bagi orang yang sedang sakit.
Karbohidrat dari nasi yang dimasak menjadi bubur akan membantu mengisi tenaga secara perlahan tanpa membuat tubuh terasa berat. Bagi orang sakit, menjaga kadar energi agar tidak drop sangat penting untuk mempercepat pemulihan.
Mudah Ditelan Saat Tenggorokan Tidak Nyaman
Sakit tenggorokan, radang, atau batuk parah sering membuat proses menelan makanan menjadi tidak nyaman, bahkan menyakitkan. Dalam kondisi seperti ini, makanan yang padat bisa terasa seperti “menyiksa”. Di sinilah bubur untuk pemulihan memainkan peran penting.
Karena bubur memiliki konsistensi yang halus, pasien bisa tetap makan tanpa perlu banyak usaha menelan atau mengunyah. Ini menjadikan bubur makanan yang ideal ketika seseorang sedang mengalami gangguan pada area mulut atau tenggorokan.
Mampu Menghidrasi Tubuh dengan Baik
Tak banyak yang menyadari bahwa bubur juga membantu menjaga hidrasi tubuh. Proses memasak nasi dengan banyak air membuat bubur memiliki kadar cairan yang tinggi. Ini menjadi penting karena saat sakit, tubuh rentan mengalami dehidrasi.
Air dalam bubur membantu menambah asupan cairan ke dalam tubuh secara alami. Meski bukan pengganti air minum, bubur bisa jadi pendukung penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, terutama jika penderita tidak nafsu minum banyak.
Rendah Serat untuk Mencegah Gangguan Pencernaan
Saat kondisi tubuh lemah, sistem pencernaan cenderung lebih sensitif. Makanan tinggi serat seperti sayur mentah atau makanan berserat kasar bisa menimbulkan perut kembung atau buang air besar yang tidak nyaman. Bubur, di sisi lain, tergolong makanan rendah serat.
Kandungan serat yang minim membuatnya lebih bersahabat bagi perut yang sedang bermasalah. Ini salah satu manfaat bubur ayam dan bubur nasi pada umumnya dalam konteks pengobatan atau pemulihan dari penyakit.
Mudah Disesuaikan dengan Kebutuhan Gizi
Keunggulan lain dari bubur adalah fleksibilitasnya. Bubur bisa diolah dengan berbagai bahan tambahan sesuai kebutuhan nutrisi pasien. Mulai dari tambahan protein hewani seperti ayam dan telur, hingga vitamin dan mineral dari sayuran rebus.
Dalam dunia medis, hal ini sangat penting karena setiap orang sakit memiliki kebutuhan gizi yang berbeda. Bubur bisa “dimodifikasi” tanpa mengubah tekstur dasarnya yang mudah dicerna. Tidak heran jika bubur kerap menjadi andalan di rumah sakit maupun rumah.
Bukan tanpa alasan bubur selalu muncul sebagai pilihan utama saat seseorang sedang sakit. Dari sisi tekstur, kandungan energi, hingga kemudahan untuk dicerna, bubur memang memenuhi banyak kriteria sebagai makanan orang sakit yang ideal. Di balik kehangatan semangkuk bubur, tersimpan berbagai manfaat yang berperan dalam proses pemulihan tubuh.