Terjebak Notifikasi Tiap Detik? Detoks Digital Kunci Hidup Lebih Tenang dan Bahagia!
- freepik/stockking
Lifestyle, VIVA Bali – Di era modern ini, kehidupan sehari-hari seringkali terjalin erat dengan internet dan smartphone. Dari mulai mengecek timeline media sosial di pagi hari hingga menonton streaming di malam hari, hidup seolah tak pernah lepas dari genggaman teknologi digital. Namun, pernahkah terbayang bagaimana rasanya jika sejenak menarik diri dari semua itu? Fenomena "detoks digital," atau periode istirahat dari teknologi, kini makin sering terdengar sebagai solusi untuk mengembalikan keseimbangan hidup.
Mengapa Rehat dari Layar Diperlukan? Ini Kata Penelitian!
Di balik kemudahan media sosial dan teknologi digital yang kerap digunakan sehari-hari, terdapat dampak yang perlu diperhatikan bagi kesehatan mental. Penelitian terbaru yang berjudul Digital Detox Strategies and Mental Health: A Comprehensive Scoping Review of Why, Where, and How oleh Setia et al. (2025), menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dan teknologi digital yang berlebihan sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah, mulai dari peningkatan tingkat kecemasan, gangguan pola tidur, hingga kemunculan perilaku obsesif. Bahkan, bagi sebagian orang, kebiasaan ini dapat memperburuk masalah kesehatan mental yang sudah ada. Hal ini mengindikasikan pentingnya bagi individu untuk sesekali memberikan jeda dari gempuran informasi dan notifikasi.
Eksperimen Sehari Tanpa Internet, Sebuah Pengalaman
Melihat tren ini, beberapa individu mengambil inisiatif untuk mencoba detoks digital. Salah satu eksperimen yang dilakukan adalah menjalani 24 jam penuh tanpa internet. Persiapannya cukup menantang, mulai dari mencabut router internet rumah hingga mengaktifkan mode fokus di ponsel yang hanya mengizinkan panggilan suara. Tujuannya adalah memutus semua potensi gangguan yang berasal dari dunia maya.
Sejumlah tantangan tak terduga muncul dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, membaca buku di taman, berdiskusi langsung dengan teman atau keluarga tanpa media sosial. Demikian pula, hiburan di malam hari yang biasa melalui streaming film beralih ke menonton saluran televisi lokal. Hal ini menuntut adaptasi dengan kebiasaan lama yang kini terasa asing.