Solusi Alami yang Keren dan Berdaya Guna dengan Biopori
- https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZQhxr
Lifestyle, VIVA Bali – Dilihat dari kondisi Bumi saat ini, persoalan sampah merupakan masalah yang sangat serius, baik sampah organik maupun sampah non-organik yang dihasilkan setelah menggelar upacara keagamaan. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Bali harus menjaga Bali agar selalu asri.
Salah satu cara menjaga Bali tetap asri adalah dengan mengurangi penggunaan plastik saat kita melaksanakan upacara keagamaan, misalnya mengganti plastik yang digunakan untuk membungkus sarana upacara dengan daun-daunan. Begitu pula saat hendak membawa canang, hindari penggunaan plastik dan gunakan bokor atau tas kain yang lebih ramah lingkungan.
Sampah organik seperti canang, sampian, cemper segehan dan sarana lain yang selama ini digunakan untuk sembahyang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dengan memanfaatkan inovasi biopori atau lubang resapan teba modern. Kemudian, buah lunguran juga dapat dimanfaatkan untuk membuat campuran eko-enzim, yaitu larutan fermentasi yang terbuat dari campuran buah dan sayur yang memiliki banyak manfaat.
Biopori di Bali adalah lubang resapan air inovatif yang multifungsi tidak hanya meningkatkan penyerapan air hujan ke dalam tanah, tetapi juga mengolah sampah organik menjadi kompos dan mencegah genangan atau banjir. Lubang vertikal dalam dalam tanah (diameter 10–30 cm, kedalaman 70–100 cm) yang dibuat secara manual atau dengan bor. Lubang ini berfungsi sebagai saluran masuknya air hujan langsung ke dalam tanah, bukan mengalir ke permukaan atau saluran drainase. Selain itu, sampah organik seperti sisa sayur atau daun dapat dimasukkan ke dalamnya, lalu diurai oleh mikroorganisme dan cacing tanah, menghasilkan kompos alami.
Manfaat Biopori, antara Lain:
1.Tingkatkan resapan & cegah banjir
Biopori mampu meningkatkan kapasitas resapan air tanah hingga 40 kali lipat, membantu mengurangi risiko genangan saat hujan