Makanan Ritual di Piring Modern, Chef Muda Bali Mereinterpretasi ‘Banten’ untuk Kuliner Fine Dining

Seni memasak menjadi karya seni
Sumber :
  • https://notesplusultra.com/wp-content/uploads/2024/05/ubud-food-trip_1.jpg

Gumi Bali, VIVA Bali – Tradisi upacara adat Bali tak hanya lestari dalam prosesi keagamaan, kini juga menginspirasi dunia kuliner modern. Chef muda Bali, I Kadek Sumiarta, mempersembahkan reinterpretasi banten sesajen khas Hindu Bali ke dalam sajian fine dining kontemporer yang memukau indera. Melalui inovasi ini, Kadek mengajak penikmat kuliner merasakan filosofi ritual dalam setiap suapan artistik.

Latar Belakang Ritual Banten

Makna Simbolik dalam Batik Klasik Jawa

Persembahan buah dan bunga

Photo :
  • https://bali.com/wp-content/uploads/2022/08/banten-bali.jpeg

Banten atau upakara merupakan persembahan berupa makanan, bunga, dan dupa yang disusun secara simetris, sebagai wujud rasa syukur dan permohonan restu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Setiap elemen dari beras, janur, hingga buah-buahan mengandung makna filosofis, melambangkan keseimbangan alam semesta antara manusia, alam, dan roh leluhur. Proses pembuatannya pun dipelajari sejak usia dini oleh kaum wanita Bali dalam tradisi Mejejaitan, memastikan transmisi nilai budaya ke generasi selanjutnya .

Profil Chef Muda di Balik Inovasi

Bunga Kamboja, Simbol Kesucian dalam Budaya Bali

I Kadek Sumiarta, seorang koki muda berbakat

Photo :
  • https://www.dottcom.id/wp-content/uploads/2024/09/image-6.webp

Lahir dan besar di Ubud, Kadek Putra menempuh pendidikan kuliner di Le Cordon Bleu Dusit, Bangkok. Setelah magang di beberapa restoran bintang lima di Malaysia, ia kembali ke Bali dengan tekad mengangkat warisan budaya melalui hidangan modern. Pada musim gugur 2024, Kadek terpilih mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional Culinary World Cup di Luxembourg. Menurut Kadek, “Banten bukan sekadar persembahan; ia adalah bahasa budaya Bali yang dapat ‘dibaca’ oleh lidah dunia,” ujarnya dalam wawancara eksklusif bersama BaliPost.

Proses Kreasi Menu, Dari Ritual ke Piring

Pohon Beringin Dari Pelindung Desa hingga Doa

Kekayaan alam terpancar dalam setumpuk buah

Photo :
  • https://www.baligoldentour.com/images/bali-information-site/balinese-hindu-offering-gebogan.jpg

Inovasi Kadek bermula dengan dekontruksi elemen banten: beras putih ditransformasikan menjadi rice cracker tipis berpadu seaweed espuma melambangkan janur; bunga kamboja diawetkan dalam teknik spherification ala masakan molekuler; sementara manisan pepaya dan nanas disusun menyerupai gebogan, tumpukan buah tradisional. Tiap elemen dihidangkan di atas piring marmer hitam, menciptakan kontras visual dan tekstur yang dinamis. “Saya ingin tamu merasakan kedalaman makna ritual, sekaligus menikmati kehalusan teknik kuliner internasional,” jelas Kadek .

Respon Publik dan Kritik

ritme sejuk dalam setiap langkah dan persembahan

Photo :
  • https://www.baligoldentour.com/images/bali-information-site/balinese-offering-bali-golden-tour.jpg

Sejak diluncurkan di Pop-Up Fine Dining Bali pada April 2025, menu ‘Banten Reimagined’ menuai sambutan antusias. Food blogger lokal Dewi Saraswati memuji “konsep budaya yang dibawakan dengan elegan tanpa terkesan klise” di GirlCooksWorld. Namun, sebagian seniman tradisional mengkhawatirkan komersialisasi ritual suci. Dalam diskusi panel yang digelar oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, Dekan Fakultas Agama menyarankan agar setiap reinterpretasi tetap menghormati nilai sakral dan melibatkan pemangku adat setempat.

Masa Depan Kuliner Bali, Harmoni Tradisi dan Inovasi

Kerajinan tangan alami yang memikat hati

Photo :
  • https://budayabali.com/uploads/images/202501/image_870x_67775617262ef.jpg

Menjawab keraguan, Kadek berkolaborasi dengan pakraman (komunitas adat) Desa Pakraman Ubud untuk memastikan setiap bahan dan proses pembuatan memperoleh blessing adat. Ke depannya, ia berencana memperluas menu dengan memadukan banten khusus seperti Pejati dan Seselat ke dalam format tasting menu berkonsep narrative dining, mengisahkan perjalanan spiritual Bali dalam lima babak santapan.