Kisah Ibu dan Perjuangan Hidup di Film Pangku Karya Reza Rahadian Sebagai Sutradara
- https://www.instagram.com/p/DLW0TZqS9bf/?igsh=dDF2ZWo1NXF0MHRt
Hiburan, VIVA Bali – Reza Rahadian merupakan salah satu aktor paling berpengaruh di Indonesia, resmi melangkah ke dunia penyutradaraan. Lewat film debutnya yang berjudul “Pangku”, Reza menawarkan kisah yang hangat, penuh emosi, dan relevan dengan realitas sosial.
Film ini kini tengah memasuki tahap pasca-produksi dan dijadwalkan tayang di bioskop pada tahun 2025. Tampilan perdana yang baru saja dirilis memperlihatkan suasana intim dan emosional, menyoroti kehidupan para karakter yang menjadi inti cerita.
Dalam keterangan pers, Reza mengatakan bahwa tampilan pertama ini dihadirkan untuk memperkenalkan nuansa cerita dan kedalaman emosi yang akan dirasakan penonton.
“Melalui first look ini, kami ingin menampilkan emosi yang intim dari karakter-karakter utama. Semoga ini bisa menjadi penawar bagi penonton yang sudah tidak sabar menanti Pangku tayang di bioskop,” ujar Reza.
Berlatar di kawasan Pantura, “Pangku” berfokus pada perjalanan hidup seorang perempuan bernama Sartika, yang diperankan oleh aktris muda Claresta Taufan. Sartika digambarkan sebagai sosok ibu yang menjalani kehidupan penuh tantangan. Ia bekerja keras, mengurus rumah, dan tetap setia merawat serta menggendong anaknya di tengah segala keterbatasan.
Tidak sendiri, Sartika ditemani oleh Maya, tokoh yang diperankan aktris legendaris Christine Hakim, yang menjadi sosok pendamping dalam perjalanan hidupnya.
Sementara itu, aktor Fedi Nuril memerankan Hadi, yang dalam tampilan perdana terlihat duduk bersama Sartika dan anaknya di sebuah warung pinggir jalan, menampilkan potret kehidupan yang sederhana namun sarat makna.
Meski belum tayang, film “Pangku” telah mendapatkan pengakuan internasional. Film ini berhasil meraih Red Sea Fund for Post-Production dari Red Sea Film Foundation, sebuah dukungan bergengsi yang diberikan kepada sineas-sineas terpilih dari seluruh dunia.
Tak hanya itu, “Pangku” juga memenangkan White Light Post-Production Award dalam ajang JAFF Future Project 2024, serta masuk ke dalam program eksklusif HAF Goes to Cannes yang menjadi pintu bagi sineas Asia untuk menembus pasar film internasional.
Film ini juga dipresentasikan dalam program Far East in Progress Focus Asia di Far East Film Festival 2025 dan mengikuti Marché du Film 2025 di Cannes, Prancis, salah satu pasar film terbesar di dunia.
“Kami sangat bersyukur perjalanan film ‘Pangku’ selalu disambut positif, baik di dalam negeri maupun di panggung internasional. Dukungan ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus menghadirkan cerita yang menyentuh dan bermakna,” ungkap Arya Ibrahim, produser film “Pangku”.
Film ini bukan sekadar kisah tentang seorang ibu. Lebih dari itu, “Pangku” adalah cermin realitas tentang perempuan, perjuangan hidup, ketahanan, dan cinta tanpa syarat. Dengan balutan sinematografi yang puitis dan alur yang menyentuh, “Pangku” berpotensi menjadi salah satu film paling berkesan dalam perfilman Indonesia tahun 2025.
Bagi Reza Rahadian, “Pangku” adalah bentuk ekspresi baru dalam kariernya. Dari seorang aktor yang telah berkali-kali membintangi film-film besar, kini ia melangkah ke balik layar untuk menyampaikan cerita yang dekat dengan hati banyak orang.
“Pangku” dijadwalkan hadir di bioskop pada tahun 2025, membawa pesan hangat yang siap memeluk hati setiap penontonnya.