Meta Perusahaan Induk Whatsapp Terus Dongkrak Pendapatan Lewat Iklan

Tampillan Whatsapp takkan sama lagi di beberapa bagian karena iklan
Sumber :
  • https://www.mother.ly/relationships/community-friendship/female-friendships-after-kids/

Lifestyle, VIVA Bali – Sejak tahun 2022, Meta Platforms, Inc alias Meta yang merupakan perusahaan induk Instagram, WhatsApp, Oculus, dan Giphy berhasil mempertahankan konsistensinya dalam meraup untung.

Dari Sampah Jadi Emas, Begini Cara Magot Bikin Kantong Tebal

 

Hingga pertengahan tahun 2025, pendapatan perusahaan yang berkantor pusat di Menlo Park, California ini mencapai $164,5 miliar. Dari jumlah tersebut, $160,6 miliar di antaranya berasal dari iklan.

Summer Solstice, Misteri Hari Terpanjang di Bumi yang Dirayakan dengan Api dan Bunga

 

Sedangkan pada tahun 2024, laba bersih tahunan Meta sebesar 62 miliar dolar AS. Jumlah ini naik dari 39 miliar dolar AS pada tahun 2023.

10 Ide Games Seru Saat Acara Ngumpul Bareng Keluarga dan Teman Tanpa Alat Mahal

 

Laba bersih Meta meningkat dari 18,4 miliar dolar AS pada tahun 2018 menjadi 29,1 miliar dolar AS pada tahun 2020.

 

Saat itu, pandemi COVID-19 sedang mewabah dan pembatasan wilayah terjadi. Karena saat itu berlaku Work from Home, maka penggunaan media sosial dan internet melonjak tajam.

 

Secara keseluruhan, laba bersih Meta pada tahun 2022 mendekati angka sebelum pandemi.

 

Iklan di WhatsApp Jadi Sumber Pemasukan Baru Meta

 

Kini, Meta sedang menerapkan strategi pemasaran yang baru. Yaitu menampilkan iklan di WhatsApp.

 

Dengan demikian, tampilan aplikasi pesan WhatsApp tidak akan ‘polos’ lagi.

 

Rencana ini sejalan dengan program Meta Platform yang ingin memiliki pendapatan baru dari WhatsApp. Selama ini, WhatsApp bisa digunakan secara gratis dan tanpa iklan yang kadang dianggap mengganggu.

 

Namun demikian, iklan ini tidak bebas tampil di WhatsApp. Iklan hanya akan ditampilkan di Pembaruan WhatsApp. Iklan tersebut tidak akan muncul di tempat obrolan atau tempat pesan.

 

Saat ini, aplikasi WhatsApp telah digunakan sebagian besar penduduk dunia. Jumlahnya sekitar 1,5 miliar akun.

 

Cara berkirim pesan di WhatsApp tetap sama. WhatsApp tidak akan menampilkan iklan pada pesan pribadi, panggilan, serta status WhatsApp,” kata WhatsApp.

 

Penayangan iklan di WhatsApp ini dianggap sebagai perubahan besar bagi perusahaan. Pasalnya, WhatsApp yang sejak dibuat pada tahun 2009 oleh Jan Koum dan Brian Acton bebas dari iklan.

 

Kemudian pada tahun 2014, Facebook membeli WhatsApp. Perusahaan induk Meta Platforms Inc. ini telah lama berupaya untuk mendapatkan penghasilan dari WhatsApp.

 

Iklan Tidak Tampil Sembarangan di WhatsApp

 

Iklan tidak akan tampil bebas di WhatsApp karena perusahaan mengatur beberapa syarat untuk iklan tersebut.

 

Diantaranya iklan di WhatsApp ditujukan kepada pengguna berdasarkan usia, negara atau kota tempat tinggal pengguna, bahasa, saluran yang mereka ikuti, termasuk cara berinteraksi dengan iklan.

 

Kemudian, untuk membuat pengguna tetap nyaman saat berkirim pesan, WhatsApp juga menegaskan pihaknya tidak akan menggunakan pesan pribadi, panggilan, dan grup.

 

Selanjutnya, iklan di WhatsApp akan tampil pada saluran WhatsApp. Sehingga Saluran juga dapat mengenakan biaya berlangganan bulanan kepada pengguna agar mereka dapat memperoleh pembaruan eksklusif.

 

Sementara itu, pemilik bisnis juga dapat membayar untuk mempromosikan saluran mereka kepada pengguna baru.