Tsunami Tak Halangi Liverpool Jalani Tur Jepang

Lifestyle, VIVA Bali – Tim Liverpool tetap menjalankan pertandingan persahabatan melawan Yokohama F. Marinos di Nissan Stadium, Tokyo, meskipun Jepang tengah berada dalam kondisi waspada tsunami akibat gempa besar yang terjadi di lepas pantai Kamchatka, Rusia.

Tsunami ini memicu peringatan darurat untuk wilayah Hokkaido dan Iwate, dengan sekitar 1,9 juta penduduk diarahkan evakuasi ke daerah lebih tinggi. Namun Tokyo berada sekitar 19 jam berkendara dari zona terdampak utama, sehingga stadion Liverpool tidak termasuk dalam zona bahaya.

Pihak Liverpool menyatakan bahwa semua fasilitas bekerja normal, termasuk transportasi umum, keamanan stadion, dan komunikasi lokal. Evaluasi terbaru dari otoritas Jepang menegaskan bahwa Nissan Stadium tetap aman dan tidak terdampak tsunami. Karena itu, laga yang dijadwalkan kick-off pukul 11:30 waktu Inggris (18:30 waktu Jakarta) tetap dijalankan sesuai rencana tanpa penundaan. Para pemain Liverpool, staf, dan suporter bisa kembali mengikuti rutinitas matchday seperti biasa.

Pada hari pertandingan, kondisi di sekitar area tim dan stadion dilaporkan tenang dan terkendali. Meskipun Jepang berada dalam siaga tinggi, kondisi cuaca di Tokyo tetap stabil. Laga juga disiarkan normal tanpa gangguan teknis atau pemberhentian aktivitas publik yang biasanya diterapkan di wilayah evakuasi tsunami.

Liverpool melakukan beberapa perubahan skuad jelang laga. Luis Díaz tidak bermain karena proses transfer ke Bayern Munich, sementara Darwin Núñez absen akibat cedera. Pemain seperti Hugo Ekitike, Alexis Mac Allister, dan beberapa debutan pramusim mulai mendapatkan menit bermain. Semua tetap fokus pada persiapan kompetisi musim depan meskipun situasi ketidakpastian sempat membayang di hari-hari sebelumnya.

Keputusan tetap melaksanakan pertandingan menandai komitmen Liverpool dan otoritas lokal dalam menangani situasi krisis. Meskipun hampir dua juta warganya menghadapi potensi ancaman, protokol keselamatan dan sistem deteksi dini seperti J-Alert dan tsunami warning dari Japan Meteorological Agency terbukti efektif menjaga agar kegiatan sportif tetap berjalan tanpa risiko langsung bagi pemain dan stadion di Tokyo.