Obsesi atau Healing? Mengapa Orang Dewasa Suka Koleksi Boneka Labubu?
- https://jingdaily.com/posts/pop-mart-profit-more-than-doubles-driven-by-labubu-doll-craze
Lifestyle, VIVA Bali –Dikutip dari laman resmi onlymyhealth, kehadiran tren boneka Labubu di masa kini, telah menuai banyak reaksi dan kegemaran di kalangan banyak usia, tak terlepas orang dewasa. Hal ini juga melahirkan sebuah fenonema bernama ‘Kidult’, yang diperoleh dari kata bahasa inggris untuk ‘kid’ (anak), dan ‘adult’ (dewasa). Menurut Dr. Sharma seorang Psikiater asal India, dilansir dari laman yang sama, ‘Kidult’ diartikan lebih lanjut sebagai sesuatu untuk merayakan sisi anak-anak yang berada di dalam diri seseorang khususnya di kalangan orang dewasa tersebut.
Boneka Labubu, lebih dikenal sebagai makhluk kecil dan punya rambut liar ini, pertama kali dibuat oleh seorang desainer bernama Kasing Lung, yang berasal dari Hongkong. Tren kemunculan boneka ini tampaknya telah mengambil banyak hati dan perhatian dari banyak kalangan, tak terkecuali para orang dewasa, karena penyebaran kepopuleran karakter lucu tersebut di media sosial.
Lebih dalamnya, Dr. Sharma, seorang psikiater asal India yang menempuh pendidikan di Inggris serta merupakan pendiri dari Merlin Health di India, membagikan sudut pandangnya di sisi psikologis terkait alasan orang dewasa memiliki kecintaan mendalam khususnya terhadap boneka Labubu salah satunya dapat dipengaruhi oleh :
Kebutuhan psikologis dan emosional
Dr. Sharma menuturkan, bila boneka Labubu telah menjadi celah kecil bagi mereka untuk dapat melarikan diri dari kekacauan kehidupan dewasa. Para psikolog menurutnya percaya, bila fenomena tersebut merupakan upaya seorang individu dewasa untuk mengatasi atau menyeimbangkan kekosongan emosional ataupun perasaan negatif. Seperti misalnya stres, kesepian, maupun tekanan hidup yang sedang dimiliki. Antusiasme tersebut pada akhirnya dapat membantu mereka mendapatkan kebahagiaan dan kenyamanannya kembali dari masa kecilnya di tengah situasi hidup yang semakin rumit. Sisi kegembiraan dan kenyamanan yang didapat dari mengoleksi boneka Labubu, dapat menjangkau sisi dalam diri mereka yang lebih bebas dan tenang.
Bagaimana dengan pendapat para kritikus?
Sebagian kritikus dilaporkan punya pandangan yang melihat bahwa kejadian ini telah menjadi suatu pelarian yang berlebihan, diikuti dengan penolakan atas tanggung jawab seorang manusia dewasa untuk hidup di tengah situasi yang rumit seiring bertambahnya waktu, yang tentunya tak akan lepas dari mereka.