7 Tips Memilih Hewan Qurban yang Baik dan Sesuai Syariat
- https://www.rumahzakat.org/tips-memilih-hewan-kurban/
Tips, VIVA Bali – Hari Raya Idul Adha bukan sekadar momen untuk berkurban, tapi juga saat yang penuh makna dalam berbagi, keikhlasan, dan ketakwaan. Salah satu bagian terpenting dari ibadah qurban adalah memastikan hewan yang dipilih sesuai dengan ketentuan syariat serta dalam kondisi yang layak untuk disembelih.
Namun, di tengah banyaknya pilihan hewan qurban di pasaran, tidak sedikit orang yang bingung menentukan mana yang terbaik. Jangan sampai niat baikmu justru jadi kurang sempurna karena keliru dalam memilih hewan qurban.
Agar tidak salah langkah, berikut ini 7 tips memilih hewan qurban yang baik serta panduan lengkap yang wajib kamu simak sebelum membeli hewan qurban.
1. Pilih Hewan Qurban yang Sehat
Memilih hewan qurban yang sehat adalah langkah awal yang tak boleh diabaikan. Hewan yang sakit atau lemah tidak hanya mengurangi nilai ibadah qurban, tapi juga bisa membahayakan jika dagingnya dikonsumsi.
Ciri-ciri hewan yang sehat bisa dikenali dari fisiknya, seperti mata bersih, nafas normal, tidak ada luka atau infeksi, serta lincah saat bergerak. Pastikan juga nafsu makannya baik dan bulunya tampak bersih serta mengkilap.
Tips tambahan, tanyakan apakah hewan sudah diperiksa oleh dokter hewan dan minta Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) bila tersedia.
2. Perhatikan Usia Minimal Hewan Qurban
Banyak orang hanya fokus pada ukuran atau harga, padahal usia hewan juga sangat penting. Menurut syariat, hewan qurban harus sudah cukup umur agar ibadahnya sah.
Misalnya, domba atau kambing minimal berumur satu tahun (atau sudah tanggal gigi seri depan), sementara sapi dan kerbau minimal dua tahun. Membeli hewan di bawah usia ini bisa membuat qurban menjadi tidak sah secara agama.
Tips, tanyakan usia hewan langsung pada penjual atau periksa tanda-tanda giginya bila memungkinkan.
3. Pastikan Tidak Cacat atau Sakit
Dalam Islam, hewan qurban harus dalam kondisi sempurna. Hewan yang memiliki cacat serius seperti buta, pincang, atau sangat kurus, tidak diperbolehkan untuk dikurbankan.
Ini bukan soal diskriminasi terhadap hewan, melainkan soal penghormatan terhadap ibadah qurban itu sendiri. Kita dianjurkan untuk memberikan yang terbaik kepada Allah SWT.
Maka dari itu, penting untuk mengamati hewan dengan teliti dan jangan terburu-buru.
4. Beli dari Sumber Terpercaya
Banyaknya penjual hewan qurban dadakan menjelang Idul Adha membuat kita harus lebih jeli. Hindari membeli dari tempat yang tidak jelas asal-usulnya. Carilah penjual atau peternakan yang memiliki reputasi baik, terbuka soal asal dan perawatan hewan, serta menyediakan informasi lengkap seperti vaksinasi dan kesehatan hewan.
Transaksi yang transparan akan membuatmu lebih tenang, dan kamu juga bisa ikut mendukung peternak lokal yang profesional.
5. Cek Dokumen dan Sertifikasi
Kalau kamu membeli hewan qurban untuk disalurkan ke luar kota, atau untuk program kolektif (misalnya lewat masjid atau lembaga amal), dokumen menjadi hal penting.
SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan), catatan vaksinasi, serta bukti asal hewan bisa membantumu memastikan bahwa proses qurban dilakukan secara aman dan sah. Jangan ragu untuk meminta dokumen tersebut, apalagi jika membeli dalam jumlah besar.
6. Sesuaikan dengan Budget, Tapi Jangan Asal Murah
Membeli hewan qurban harus sesuai kemampuan, tapi tetap ada batas kewajaran. Harga yang terlalu murah bisa jadi indikasi bahwa hewan tersebut sakit, belum cukup umur, atau berasal dari sumber yang tidak jelas.
Ingat, qurban adalah bentuk ibadah yang agung. Jangan sampai niat baik jadi ternoda hanya karena tergiur harga yang tak masuk akal.
7. Niat dan Keikhlasan Tetap yang Utama
Terlepas dari semua tips teknis di atas, niat dan keikhlasan tetap menjadi inti dari ibadah qurban. Pastikan bahwa apa yang kamu lakukan benar-benar karena Allah SWT, bukan hanya demi tampilan atau gengsi.
Ketika hati lurus, insyaAllah proses qurban pun akan berjalan dengan baik dan penuh keberkahan.
Memilih hewan qurban bukan soal gengsi atau besar kecilnya hewan semata. Yang paling utama adalah kepatuhan terhadap syariat dan niat yang tulus. Dengan memilih hewan qurban yang baik, kamu tidak hanya menunaikan kewajiban, tapi juga turut menjaga nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang kepada makhluk Allah.