Sugihan Bali dan Sugihan Jawa, Ketahui Perbedaannya
- https://images.app.goo.gl/ur3RFwSLUL1nKiCz9
Gumi Bali, VIVA Bali –Sugihan Bali dan Sugihan Jawa merupakan upacara adat menjelang hari raya Galungan dan Kuningan. Upacara ini dilakukan untuk membersihkan diri dan alam.
Sugihan Jawa adalah hari dimana umat hindu bersembahyang dengan tujuan membersihkan luar diri hingga alam semesta. Sugihan Jawa dilakukan pada hari Kamis Wage Sungsang, hal ini tertulis pada lontar Sundarigama. Seseorang yang paham tattwa akan melakukan yoga atau pertapaan tertinggi karena Bhatara akan turun kedunia pada hari ini.
Maka, seluruh umat hindu di Bali disarankan untuk membersihkan area suci, pelinggih, sanggah dan tempat suci lainnya seperti yang dikutip darai laman bulelengkab.go.id. Hari suci ini dilakukan juga guna menetralisir hal hal negatif sebelum memasuki hari kemenangan Dharma atas Adharma.
Sugihan Bali adalah 1 hari setelah Sugihan Jawa yang bertujuan untuk menyucikan diri. Sugihan Bali dilaksanakan pada Jumat Wage Sungsang, hal itu tertulis pada lontar Sundarigama. Sugihan Bali memiliki makna bahwa manusia memerlukan penyucian diri lahir dan batin melalui penglukatan atau memohon air suci peruwatan.
Ketika seseorang membersihkan diri lahir dan batin, maka ia dianggap sudah siap untuk melakukan persembahyangan pada hari suci Galungan. Penyucian diri tidak hanya bisa dilakukan melalui penglukatan melainkan hanya dengan mengontrol pikiran saja, dapat membersihkan diri secara rohani.
Umat Hindu di Bali menghaturkan banten soda dan canang sari yang akan di sembahyangkan di beberapa tempat suci. Pemaknaan kedua hari suci ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan serta menghargai segala ciptaan Tuhan.
Persembahan persembahan yang dihaturkan tidak semata sebagai sarana persembahyangan melainkan sebagai simbolis menyambut dan menghargai Bhatara atas hasil alam yang melimpah.