Cecap-Cecap Tradisi dalam Hidangan Suku Pasemah

Ilustrasi kenduri masyarakat Pasemah
Sumber :
  • https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Makan_Keroyokan.jpg

 

Gebug Ende, Tradisi Permainan Ritual Memohon Hujan yang Menguji Ketangkasan di Bali Timur

Penelitian mencatat bahwa makanan tradisional Pasemah juga berfungsi memperkuat struktur sosial. Saat memasak bersama, para ibu saling bertukar cerita, anak-anak belajar mengenal akar budayanya, dan para tetua memastikan nilai-nilai adat tetap hidup. Dengan kata lain, dapur Pasemah bukan hanya tempat menyiapkan pangan, melainkan juga ruang pendidikan budaya.

 

Upacara Penti Wae Rebo, Simbol Syukur dan Keharmonisan Alam

Di tengah modernisasi, masyarakat Pasemah berusaha mempertahankan tradisi kuliner ini. Walaupun makanan instan kian mudah dijangkau, mereka tetap menaruh kebanggaan pada hidangan khas suku sendiri. Kuah sederhana dari hasil kebun atau olahan umbi tidak kalah bermakna dibanding menu modern.

 

Tradisi Ajegeh Kobhur, Warisan Budaya Menjaga Kuburan Selama Tujuh Hari

Makanan tradisional Pasemah mengajarkan satu hal penting. Bahwa cita rasa bukan hanya soal lidah, tetapi juga soal identitas, kebersamaan, dan warisan budaya. Dalam setiap gigitan, terdapat sejarah panjang tentang bagaimana manusia hidup berdampingan dengan alam dan menjaga harmoni dengan sesamanya.