Gen Z Wajib Tahu! Makna Nyadran, Tradisi Syukur dari Tanah Jawa

Kebersamaan masyarakat saat melaksanakan Nyadran
Sumber :
  • https://tobaria.com/mengenal-tradisi-mardoton/

Tradisi, VIVA BaliDi era serba digital, generasi Z mungkin lebih sering disibukkan dengan gawai, media sosial, hingga tren global. Namun, ada tradisi lokal yang tetap hidup hingga kini dan ternyata punya makna mendalam untuk kehidupan modern yaitu Sedekah Bumi atau Nyadran.

Kopi Robusta, Iklim yang Bergeser, dan Budaya yang Menyatu

Apa Itu Nyadran?

Nyadran adalah tradisi yang dilakukan setelah panen. Masyarakat membawa hasil bumi seperti: padi, jagung, sayuran, dan buah—untuk disusun menjadi “gunungan” lalu didoakan bersama. Prosesi ini biasanya diiringi doa, tahlilan, hingga makan bersama. Selain itu, masyarakat juga menampilkan kesenian lokal seperti wayang, gamelan, dan tari tradisional.

Wor Biak, Sakralitas Budaya Nusantara dari Tanah Papua

Menurut penelitian Ichmi Yani Arinda R. (2014), tujuan utama Nyadran adalah mengungkapkan rasa syukur atas panen melimpah, menghormati jasa leluhur, memperkuat solidaritas warga, serta menjaga kelestarian budaya.

Harmoni Jawa dan Islam

Ngunduh Mantu, After Party Ala Pernikahan Jawa

Yang membuat Nyadran unik adalah perpaduan antara budaya Jawa dan ajaran Islam. Ritual adat seperti tabur bunga dan gunungan dipadukan dengan doa bersama dan ceramah agama. Hal ini membuktikan bahwa tradisi dan agama bisa saling melengkapi, bukan bertentangan.

Ichmi Yani Arinda R. (2014) menyebutkan bahwa “Sedekah Bumi (Nyadran) merupakan hasil gabungan budaya Jawa dan Islam, yang membuat masyarakat tetap dekat dengan Allah sekaligus menjaga warisan leluhur”.

Pesan untuk Generasi Z

Bagi Gen Z, yang sering merasa hidupnya cepat berubah dan penuh tekanan, Nyadran memberi banyak pelajaran:

1. Syukur

Menghargai hasil kerja keras sekecil apapun.

2. Kebersamaan

Mengingatkan pentingnya solidaritas di era individualitas.

3. Keseimbangan

Budaya dan spiritualitas bisa berjalan berdampingan.

4. Identitas

Menjaga tradisi berarti juga menjaga jati diri bangsa.

Menjaga Tradisi di Era Digital

Generasi muda tidak harus selalu hadir langsung untuk ikut melestarikan. Dengan membuat konten kreatif mulai dari konten TikTok, Instagram, Gen Z bisa mengenalkan Nyadran ke orang-orang yang lebih luas. Inilah bentuk pelestarian tradisi dengan cara yang relevan di era digital.

Nyadran bukan hanya tradisi masa lalu, tapi juga pesan moral untuk generasi masa kini. Dengan nilai syukur, solidaritas, dan harmoni antara budaya dan agama, Nyadran tetap bisa menginspirasi Gen Z dalam menjalani hidup.