Endhog-Endhogan, Tradisi Banyuwangi yang Wariskan Cinta Rasulullah SAW

Endhog-Endhogan, Tradisi Turun-temurun Warga Banyuwangi
Sumber :
  • Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Bali

Ribuan warga tumpah ruah mengikuti pawai endhog-endhogan sejauh 2,2 km dari Masjid Baiturrahman menuju Kantor Desa Kembiritan, membawa aneka jodhang telur hias dengan iringan rebana dan lantunan selawat.
 
Dilepas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, pawai ini menyuguhkan beragam kreasi atraktif bernuansa islami. Ornamen-ornamen megah seperti replika Ka’bah, perahu tumpeng telur, pohon kurma, hingga unta beserta penunggangnya. Warga juga membawa plakat berisi nama Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan keluarga beliau, disertai berbagai replika lain yang kian menyemarakkan suasana.
 
“Endhog-endhog an ini bukan hanya sekadar festival yang penuh kemeriahan, tetapi juga menjadi wujud cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW,” kata Ipuk.
 
Ipuk mengapresiasi atas semangat kebersamaan, gotong royong, dan keguyuban warga yang menjaga tradisi endhog-endhogan ini. “Mudah-mudahan kita semua yang hadir di sini, yang menyemarakkan festival endhogan, kelak mendapat syafaat Rasulullah SAW kelak,” harapnya.
Halaman Selanjutnya
img_title
Industri Kosmetik Tembus Rp200 Triliun, BBPOM Ingatkan Bahaya Produk Ilegal