Dari Dapur Sederhana, Ibu Sariasih Merajut Mimpi Lewat Jaje Senggait
- Sumber foto: Dok. Humas Pemkab Buleleng/ VIVA Bali
Mengandalkan nama besar Gula Pedawa yang telah dikenal luas, Ibu Sariasih optimis Jaje Senggait buatannya akan diterima pasar. Promosi gencar dilakukan bersama keluarga, dan kini, manisnya jajanan ini telah hadir di berbagai etalase modern, restoran, kedai kopi, hingga destinasi wisata.
Tak hanya berorientasi pada keuntungan, Ibu Sariasih juga menjalin kolaborasi dengan pengusaha serupa di Pedawa. Baginya, mereka bukan pesaing, melainkan mitra untuk memajukan produk lokal.
“Astungkara ida sesuunan ane ada di Gunung Sari Pedawa maang merta uli dini. Jaja senggait ene kal lais naunina nang anae," tuturnya penuh harap, mengamini berkah Tuhan agar Jaje Senggait semakin digemari.
Kualitas menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan produksi. Ibu Sariasih memilih ubi jalar terbaik, menggunakan gula aren asli tanpa pengawet, serta minyak goreng premium. Kebersihan alat dan ketelitian dalam proses pembuatan dijaga betul demi menghasilkan rasa yang konsisten dan memenuhi standar.
Kematangan yang pas saat digoreng menjadi kunci keseimbangan rasa manis dan gurih yang khas. Menyadari pentingnya keberlanjutan usaha, Ibu Sariasih tak hanya fokus pada kualitas rasa. Pengemasan modern, pemahaman pasar, dan branding yang kuat juga menjadi perhatiannya.
Namun, tantangan terbesar tetaplah ketersediaan bahan baku utama, gula Pedawa.
Meskipun harga gula Pedawa cenderung tinggi, Ibu Sariasih tetap setia menggunakan gula dari pengrajin lokal demi menjaga keaslian rasa. Ia enggan mencampur dengan gula lain hanya untuk menekan biaya. Baginya, kualitas dan cita rasa otentik adalah yang utama.