Menyelami Dunia Teh dan Perbedaan Karakteristiknya
- https://www.istockphoto.com/id/foto/pilihan-teh-berwarna-warni-berbagai-jenis-teh-longgar-dalam-cangkir-kecil-gm1200730108-344051863
Teh Kuning, Sangat Langka dan Halus
Teh kuning bisa disebut sebagai “saudara kalem” dari teh hijau. Jenis ini melalui proses awal yang mirip teh hijau, namun kemudian diberi tambahan tahap “penguningan” atau men huan, di mana daun teh dibiarkan menguning secara perlahan dalam kain lembap.
Proses ini membuat rasa teh kuning lebih lembut dan tidak terlalu tajam atau pahit seperti teh hijau. Warnanya cenderung kuning keemasan dengan aroma manis yang ringan. Karena teknik pengolahan yang rumit dan produksinya yang terbatas, teh kuning sangat langka dan dihargai tinggi, terutama di pasar internasional.
Contoh klasik dari teh kuning adalah Junshan Yinzhen, yang berasal dari Provinsi Hunan, Tiongkok, dan hanya dipanen beberapa kali dalam setahun.
Teh Pu-erh, Teh Fermentasi yang Makin Tua Makin Bernilai
Teh pu-erh merupakan satu-satunya jenis teh sejati yang mengalami fermentasi mikroba jangka panjang. Teh ini berasal dari daerah Yunnan, Tiongkok, dan dibuat dalam dua jenis utama: raw pu-erh (sheng) yang difermentasi secara alami selama bertahun-tahun, dan ripe pu-erh (shou) yang difermentasi lebih cepat dengan bantuan proses basah.
Warna tehnya gelap, kadang hampir sehitam kopi, dengan rasa tanah, kayu, atau jamur. Aromanya unik dan terus berubah seiring waktu, menjadikan pu-erh sebagai teh yang sangat diminati oleh kolektor dan pecinta teh sejati. Layaknya anggur, teh pu-erh bisa disimpan bertahun-tahun dan semakin tua semakin dihargai.