Menyelami Dunia Teh dan Perbedaan Karakteristiknya
- https://www.istockphoto.com/id/foto/pilihan-teh-berwarna-warni-berbagai-jenis-teh-longgar-dalam-cangkir-kecil-gm1200730108-344051863
Teh putih adalah jenis teh paling lembut dan paling minim proses. Hanya pucuk dan daun termuda dari tanaman teh yang digunakan. Setelah dipetik, daun tersebut dibiarkan layu secara alami dan dikeringkan tanpa dipanaskan atau digulung. Tidak ada oksidasi atau fermentasi, menjadikannya jenis teh paling “murni”.
Teh putih memiliki cita rasa yang sangat ringan, lembut, dan sedikit manis secara alami. Aromanya halus, hampir seperti bunga atau madu, dan warnanya sangat terang, nyaris bening. Karena minim diproses, teh ini mengandung kadar antioksidan tinggi yang dipercaya baik untuk kulit, menjaga tekanan darah, dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan (Medical News Today, 2021).
Dua contoh teh putih yang populer adalah Bai Hao Yinzhen (Silver Needle), yang hanya menggunakan pucuk daun berselimut bulu halus berwarna keperakan, dan Bai Mudan (White Peony), yang mencampur pucuk dan dua daun muda untuk rasa yang sedikit lebih kuat.
Teh Oolong, Perpaduan Keseimbangan Teh Hijau dan Hitam
Teh oolong adalah perpaduan unik antara teh hijau dan teh hitam. Proses oksidasinya sebagian, mulai dari 10% hingga 80%, tergantung gaya dan tradisi wilayah pembuatannya. Teh ini mengalami berbagai tahapan rumit, termasuk pelayuan, penggulungan, oksidasi sebagian, dan pemanggangan.
Hasil akhirnya adalah teh dengan cita rasa yang kompleks. Ada oolong ringan yang aromanya floral dan rasa segarnya mendekati teh hijau, ada juga oolong berat dengan aroma panggangan, buah matang, atau bahkan rasa kayu yang lebih dekat ke teh hitam. Warnanya pun beragam, dari kuning keemasan hingga cokelat tua.
Teh oolong dikenal mampu meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran lemak, sehingga sering dikaitkan dengan penurunan berat badan. Beberapa oolong terbaik berasal dari Tiongkok, seperti Tie Guan Yin dari Fujian dan Da Hong Pao dari Wuyi Mountains (Healthline, 2023).