Ngaben Virtual? Dilema dan Inovasi Masyarakat Bali Perantauan Melaksanakan Ritual Kewajiban dari Jauh

Api suci Ngaben, jalan roh menuju moksha
Sumber :
  • https://www.marariversafarilodge.com/wp-content/uploads/2018/10/Ngaben-The-Cremation-Ceremony-in-Bali-2.jpg

2. Krematorium
Fasilitas krematorium di Bali kian diminati masyarakat urban maupun perantau. Krematorium menawarkan proses yang lebih efisien dan higienis, meski dianggap lebih “dingin” secara emosional.

3. Virtual Reality (VR) & Multimedia
– Bali Temple VR: Proyek ini memungkinkan pengguna perantau “menghadiri” prosesi Ngaben secara virtual dengan narasi 3D dan panduan audio, ideal untuk edukasi dan pelestarian budaya.
– Aplikasi Ngaben Virtual: Platform di BudayaBali.com menyediakan pengalaman imersif 360° upacara Ngaben, yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

4. Live Streaming & Platform Digital
Beberapa keluarga telah mengadakan siaran langsung prosesi melalui Zoom atau YouTube, sehingga perantau dapat menyaksikan dan ikut berdoa meski berjauhan. Metode ini masih dianggap eksperimental dan memerlukan dukungan akses internet stabil.

 

Perspektif Akademik dan Hukum Adat

 

Penelitian I Gede Suwindia & Made Ferry Kurniawan memaparkan dua pola kremasi tradisional dan di crematorium dengan rekomendasi agar inti makna filosofis tetap ditegakkan meski prosedur mengikuti perkembangan zaman. Sementara itu, kajian Annisa Sabilla pada masyarakat perantau menegaskan pentingnya penyertaan wakil keluarga setempat serta dokumentasi prosesi sebagai bukti pelaksanaan sacral.