Wisata Sunrise di Kintamani Ramai Diminati Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Wisata, VIVA Bali –Fenomena sunrise di kawasan Kintamani, Bangli, Bali, semakin menarik perhatian

wisatawan. Setiap pagi, ratusan pengunjung memadati Desa Pinggan, Bukit Cinta, hingga kawasan Gunung Batur untuk menyaksikan terbitnya matahari di balik gunung dan kabut.

Wisatawan biasanya berangkat sejak dini hari dari Denpasar atau Ubud agar tiba tepat waktu. Sunrise di Kintamani terjadi sekitar pukul 05.50–06.10 WITA, tergantung musim.

Banyak pengunjung rela berangkat pukul 03.00 pagi demi tidak melewatkan momen langka tersebut.

Selain panorama matahari terbit, wisatawan juga bisa memilih berbagai aktivitas, mulai dari tur Jeep sunrise di lereng Batur, trekking menuju puncak gunung, hingga sekadar menikmati pemandangan dari kafe-kafe di Desa Pinggan.

Salah satu wisatawan asal Surabaya, Andi (32), mengaku pengalaman melihat sunrise di Kintamani berbeda dari destinasi lain di Bali. “Pemandangannya luar biasa. Kabut tipis di lembah, lalu matahari muncul perlahan di balik Gunung Batur, benar-benar membuat saya ingin kembali lagi,” katanya.

Pihak pengelola wisata setempat menyebut jumlah kunjungan meningkat signifikan pada musim kemarau. “Kondisi langit yang cerah membuat sunrise lebih jelas terlihat. Kami

dorong wisata berbasis alam ini tetap dikelola secara berkelanjutan,” ujar salah satu pengelola Jeep tour di kawasan Batur.

Dengan perpaduan lanskap gunung, danau, dan kabut, sunrise di Kintamani kini menjadi salah satu ikon wisata alam Bali yang banyak dicari, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.