Menelusuri Pusat Spiritual di Martapura

Sekumpul Martapura
Sumber :
  • https://polresbanjar.net/berita/detail/615-pengamanan-ziarah-di-area-kubah-guru-sekumpul-martapura

Wisata, VIVA Bali – Pusat utama wisata religi di Kalimantan Selatan adalah Martapura, yang dijuluki "Kota Serambi Mekkah." Julukan ini disematkan karena perannya yang sangat penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah tersebut, terutama melalui para ulama besar. Salah satu makam yang paling banyak dikunjungi adalah Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Beliau dikenal sebagai penulis kitab Sabilal Muhtadin, sebuah karya monumental yang menjadi rujukan dalam ilmu fikih di seluruh Asia Tenggara. Kehadiran ribuan peziarah setiap harinya, baik dari dalam maupun luar negeri, membuktikan betapa besar pengaruh spiritual beliau yang masih terasa hingga kini.

Makam Guru Sekumpul, Pusat Jemaah Nasional

Rasakan Sensasi Panen Langsung, 5 Agrowisata Wajib Coba di Malang Raya

Tak jauh dari makam Syekh Muhammad Arsyad, terdapat Makam Guru Sekumpul atau Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani. Guru Sekumpul adalah sosok ulama kharismatik yang ajarannya menyentuh hati banyak orang. Kompleks makam beliau di Martapura menjadi destinasi utama bagi para peziarah, terutama saat acara tahunan Haul yang memperingati hari wafatnya. Acara ini menarik jutaan jemaah dari seluruh Indonesia, menunjukkan betapa kuatnya ikatan spiritual antara beliau dan pengikutnya. Fenomena ini menjadikan Martapura sebagai salah satu pusat ziarah terbesar di Indonesia, melampaui batas-batas regional.

Masjid Bersejarah dan Keunikan Arsitektur

Wisata religi di Kalimantan Selatan juga diperkaya oleh keberadaan masjid-masjid bersejarah yang memiliki arsitektur khas. Salah satunya adalah Masjid Sultan Suriansyah yang merupakan masjid tertua di provinsi ini, dibangun pada abad ke-16.Lokasinya di tepi Sungai Kuin dan arsitekturnya yang berbentuk panggung mencerminkan adaptasi budaya Banjar terhadap lingkungan sungai. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai saksi bisu masuknya Islam ke Kesultanan Banjar. Keberadaan masjid-masjid ini melengkapi pengalaman wisata religi, memberikan pemahaman yang lebih utuh tentang sejarah dan identitas keagamaan di Kalimantan Selatan.

Tradisi Keagamaan yang Kental

5 Destinasi Wisata Ramah Anak Terbaik di Bandung, Liburan Jadi Seru dan Edukatif

Selain bangunan fisik, tradisi keagamaan yang kental juga menjadi daya tarik wisata religi di Kalimantan Selatan. Masyarakat Banjar sangat menjaga tradisi haul, yang tidak hanya dirayakan untuk ulama besar, tetapi juga untuk tokoh-tokoh lokal lainnya. Selain itu, majelis taklim dan pengajian rutin yang digelar di mana-mana menciptakan suasana religius yang sangat kuat. Suasana ini sangat terasa bagi para pengunjung yang ingin merasakan kedamaian spiritual dan menyaksikan langsung bagaimana nilai-nilai Islam menyatu erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar.