Nusa Ceningan Pulau Kecil Bali Destinasi Wisata Eksotis yang Masih Alami

Jembatan Kuning Nusa Beningan
Sumber :
  • https://unsplash.com/id/foto/jembatan-hijau-di-atas-sungai-pada-siang-hari-jTr78Ez6eUc

Wisata, VIVA Bali –Saat liburan ke Bali, banyak orang biasanya langsung terpikir untuk mengunjungi kawasan populer seperti Kuta, Ubud, atau Denpasar. Namun, ada sisi lain Bali yang tidak kalah menarik untuk dieksplor. Salah satunya adalah Nusa Ceningan, sebuah pulau kecil yang menghadirkan pesona eksotis dengan keindahan alam yang masih sangat alami. Suasananya tenang, jauh dari keramaian, menjadikan tempat ini cocok bagi siapa saja yang ingin menikmati liburan dengan nuansa berbeda di Bali.

Menjelajahi Keindahan Alam Bromo

Nusa Ceningan merupakan sebuah pulau kecil yang menjadi bagian dari tiga gugusan kepulauan di kawasan Nusa Penida, selain Nusa Lembongan dan Nusa Penida itu sendiri. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Meski ukurannya tidak sebesar dua pulau lainnya, Nusa Ceningan memiliki daya tarik tersendiri dengan suasana yang lebih tenang dan alami. Pulau ini terkenal akan pemandangan laut birunya yang jernih, tebing-tebing eksotis yang menjulang, serta berbagai spot wisata yang masih jarang terjamah wisatawan. Lokasinya yang terhubung langsung dengan Nusa Lembongan melalui jembatan kuning ikonik membuat akses ke Nusa Ceningan semakin mudah. Tidak heran jika pulau ini perlahan mulai dikenal sebagai destinasi wisata eksotis yang menawarkan pengalaman berbeda bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Bali dari sisi yang lebih tersembunyi.

Setelah melewati Jembatan Kuning yang ikonik perjalanan bisa dilanjutkan untuk mengeksplorasi berbagai destinasi menarik yang ditawarkan Nusa Ceningan. Mulai dari aktivitas seru di Blue Lagoon dengan snorkeling atau freedive, trekking ringan di kawasan Flip Cliff untuk menikmati panorama matahari terbenam, hingga bersantai di Dream Beach yang terkenal dengan pasir putih dan suasananya yang damai. Bagi yang tertarik dengan sisi budaya dan spiritual, berkunjung ke Pura Goa Raja maupun Pura Tirta Dalem bisa menjadi pilihan. Setelah puas beraktivitas, jangan lupa manjakan diri dengan mencicipi aneka kuliner di restoran atau kafe yang banyak tersebar di sekitar pulau, di mana kamu bisa menikmati hidangan laut segar sambil ditemani panorama laut biru yang indah.

Gumuk Pasir Parangkusumo, Wisata Gurun Mini dengan Sandboarding yang Kian Populer

Untuk bisa mencapai Nusa Ceningan, kamu perlu menyeberang menggunakan perahu atau fast boat. Jalur yang paling populer biasanya melalui Pantai Sanur, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit hingga 40 menit menuju Nusa Lembongan, kemudian dilanjutkan ke Nusa Ceningan melalui Jembatan Kuning yang ikonik. Alternatif lain adalah berangkat dari Pelabuhan Padangbai menuju Nusa Penida, lalu melanjutkan perjalanan ke Ceningan. Selama perjalanan laut ini, kamu bisa menikmati indahnya panorama laut biru, langit cerah, serta angin sepoi-sepoi yang membuat perjalanan menuju pulau kecil nan eksotis ini terasa menyenangkan.

Agar liburanmu di Nusa Ceningan terasa lebih nyaman, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti. Pertama, sebaiknya datang pada musim kemarau, sekitar bulan April hingga Oktober, karena cuaca cerah akan membuat aktivitas wisata laut maupun trekking lebih menyenangkan. Kedua, jangan lupa membawa uang tunai secukupnya, sebab masih ada beberapa warung atau tempat makan yang belum menerima pembayaran non-tunai. Ketiga, gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman, terutama jika berencana menjelajah pulau dengan motor atau melakukan trekking. Jika ingin snorkeling atau freedive, sebaiknya membawa perlengkapan pribadi untuk kenyamanan dan kebersihan. Selain itu, pastikan kamu selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menghormati adat setempat ketika berkunjung ke pura atau kawasan suci. Dengan persiapan yang tepat, perjalanan ke Nusa Ceningan akan menjadi pengalaman eksotis dan alami yang tidak terlupakan.

Taman Beji Griya Air Terjun dengan Sentuhan Ritual Sakral di Bali