Menyusuri Jejak Seni Leluhur di Museum Le Mayeur Bali

Wisata, VIVA Bali – Di tengah semilir angin pantai Sanur, tersembunyi sebuah ruang seni yang menyimpan kisah cinta dan dedikasi seorang seniman terhadap Bali. Tempat itu bukan sekadar museum, tapi jendela untuk menelusuri jejak estetika yang abadi.

Museum Le Mayeur terletak di Jalan Hang Tuah, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, hanya beberapa ratus meter dari Grand Bali Beach Hotel. Bangunan ini berdiri tenang menghadap laut, seakan menjadi saksi bisu kedekatan budaya Timur dan Barat.

Didirikan oleh Adrien Jean Le Mayeur de Merpres, pelukis asal Belgia keturunan bangsawan, museum ini awalnya adalah rumah pribadinya bersama sang istri, Ni Polok. Le Mayeur yang pernah belajar dari maestro Eropa dan menjelajah dunia, memilih menetap di Bali hingga akhir hayatnya.

Di dalam museum, terdapat 88 lukisan yang dikelompokkan berdasarkan media seperti kanvas, hardboard, kertas, triplek, dan bagor. Sebagian besar lukisan menggambarkan wanita Bali dalam aktivitas tradisional, yang menjadi daya tarik utama karya-karya Le Mayeur.

Selain lukisan, pengunjung juga bisa melihat foto-foto pribadi, perabot rumah tangga asli, ukiran kayu, hingga patung setengah badan Le Mayeur dan Ni Polok. Semua koleksi tersebut masih ditata seperti semula, menghadirkan suasana rumah yang hangat dan personal.

Harga tiket masuk ke museum ini sangat terjangkau, hanya Rp2.000 untuk dewasa domestik dan Rp5.000 untuk wisatawan asing. Museum buka dari hari Senin sampai Kamis pukul 08.00 hingga 14.00, cocok untuk wisata edukatif sekaligus estetik.

Museum Le Mayeur bukan hanya menyimpan lukisan, tapi juga menyimpan pesan akan pentingnya mencintai dan mengabadikan budaya. Bagi generasi muda, inilah tempat yang tepat untuk mengenal warisan seni yang tak lekang oleh zaman.

Halaman Selanjutnya