Lebih Dekat dengan Penyu, Wisata Edukatif di Turtle Conservation and Education Centre (TCEC)

Langkah Kecil Tukik, Harapan Besar untuk Alam
Sumber :
  • https://howtobali.com/best/id/ Link Sumber Foto : https://howtobali.com/best/id/places/margasatwa/bali/turtle-conservation-and-education-center/

Wisata, VIVA Bali – Sebagai destinasi wisata kelas dunia, Bali tidak hanya dikenal karena kekayaan budaya dan keindahan alamnya. Pulau ini juga menawarkan beragam pilihan wisata alternatif yang menarik bagi wisatawan mancanegara. Salah satu destinasi tersebut adalah Turtle Conservation and Education Centre (TCEC) yang terletak di Jalan Tukad Wisata No. 4, Desa Serangan, Denpasar sebagai pusat pelestarian penyu yang sekaligus berfungsi sebagai tempat wisata edukatif.

Tradisi Maladewa yang Semarak Pertunjukkan Budaya Dalam Perayaan Idul Adha

TCEC memiliki misi utama yang mencakup aspek konservasi, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan. Dalam bidang konservasi, TCEC berperan aktif dalam menyelamatkan penyu yang terluka atau sakit, mengamankan telur-telur penyu dari ancaman di pantai, serta merawat penyu yang diperoleh melalui penyelamatan maupun hasil penetasan secara semi-alami.

Dari segi ekonomi, keberadaan TCEC turut meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kunjungan wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Penduduk di sekitar Pulau Serangan yang memiliki usaha seperti toko, tempat makan, hingga homestay turut merasakan manfaat dari meningkatnya jumlah wisatawan. Selain itu, penjualan suvenir berupa kerajinan tangan berbentuk penyu yang dibuat langsung oleh masyarakat setempat dan dijual di TCEC menjadi sumber pendapatan tambahan.

Banyuwangi, Kabupaten Terluas di Jawa Timur, Potensi dan Tantangan di Ujung Timur Pulau Jawa

TCEC juga memiliki kolam pembesaran penyu yang digunakan dalam upacara adat Bali, tentunya dengan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. Fungsi edukatif TCEC sangat menonjol, di mana tempat ini dijadikan sebagai sarana pembelajaran mengenai pentingnya pelestarian penyu. Setiap pengunjung akan mendapatkan informasi seputar siklus hidup penyu, cara merawatnya, hingga jenis makanannya.

TCEC terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan berfungsi sebagai semacam museum hidup, di mana pengunjung dapat dengan mudah memperoleh informasi menarik tentang penyu. Informasi tersebut tersedia melalui papan-papan penjelasan yang tersebar di area konservasi, atau dapat langsung diperoleh dari staf yang ramah dan siap mendampingi selama kunjungan.

Raja Ampat, Surga Laut Biru yang Bikin Kamu Terpesona

Di tempat ini, pengunjung dapat menyaksikan secara langsung penyu-penyu yang berhasil diselamatkan, termasuk yang sedang dalam proses pemulihan karena cedera. Penyu-penyu tersebut dirawat di dalam tangki rehabilitasi, dengan perhatian khusus dari tim staf dan para relawan. Selain itu, tersedia pula area khusus penetasan telur, di mana telur-telur penyu yang dipindahkan dari wilayah padat aktivitas manusia diletakkan di tempat yang lebih aman untuk ditetaskan secara alami.

Di TCEC, pengunjung tidak hanya dapat melihat tiga jenis penyu yang ada di Bali yaitu Penyu Hijau, Penyu Lekang, dan Penyu Sisik tetapi juga menyaksikan secara langsung proses inkubasi telur secara alami di kolam pasir, melihat tukik yang sedang dikarantina, hingga yang siap dilepaskan ke laut. Bahkan, saat ada telur yang menetas, wisatawan diperbolehkan ikut serta memindahkan tukik ke kolam karantina, suatu pengalaman yang sangat diminati karena memberikan kesempatan langsung dalam proses konservasi. Untuk memasuki kawasan TCEC, pengunjung tidak dikenakan biaya retribusi. Namun, mereka yang ingin berkontribusi secara finansial dapat memberikan donasi melalui kotak yang telah disediakan.