Gastrodiplomasi di Indonesia yang Berhasil Menarik Perhatian Wisatawan

Promosi Warisan Kuliner Yang Efektif Dengan Gastrodiplomasi
Sumber :
  • https://pariwisataindonesia.id/wp-content/uploads/2020/07/Kulineran-khas-Makasar-foto-ujungjari.com_.jpg

Wisata, VIVA Bali – Gastrodiplomasi sedang menarik perhatian yang signifikan di seluruh dunia karena hal ini merupakan salah satu sarana untuk mempromosikan pertukaran budaya dan hubungan internasional. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan warisan kuliner yang kaya dan beragam, maka adanya Gastrodiplomasi ini sebagai sarana untuk meningkatkan citra global, meningkatkan pariwisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tukad Cepung, Permata Tersembunyi Dalam Gua

Konsep Gastrodiplomasi yaitu melibatkan penggunaan warisan kuliner suatu negara sebagai alat untuk diplomasi publik, mempromosikan pemahaman budaya, dan membangun hubungan antarnegara (Rockower, 2012). Gastrodiplomasi ini menjembatani kesenjangan budaya, menciptakan rasa saling menghormati, dan membuka jalan untuk dialog. Negara-negara seperti Thailand, Korea Selatan, dan Peru telah berhasil menerapkan program gastrodiplomasi yang mengarah pada peningkatan pengakuan global dan pariwisata.

Ciri khas kuliner Indonesia yaitu beragamnya cita rasa dan bahan yang dipengaruhi oleh beragam kelompok etnis dan jalur perdagangan historisnya. Dari rendang pedas Sumatera hingga gudeg manis dan gurih Jawa, kuliner Indonesia mencerminkan kekayaan budaya yang dipengaruhinya (Ishige, 2001). Keragaman ini menjadikan makanan Indonesia sebagai duta yang ideal bagi budaya negara ini.

Tradisi Maladewa yang Semarak Pertunjukkan Budaya Dalam Perayaan Idul Adha

Inisiatif Utama dalam Gastrodiplomasi Indonesia, antara lain:

1. Program Indonesia Spice Up the World

Diluncurkan pada tahun 2021, program “Indonesia Spice Up the World” bertujuan untuk mempromosikan kuliner Indonesia secara internasional dengan mendirikan 4.000 restoran Indonesia di seluruh dunia pada tahun 2024 (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2021). Inisiatif ini berfokus pada peningkatan ketersediaan makanan Indonesia, peningkatan keterampilan kuliner melalui program pelatihan, dan promosi hidangan utama seperti rendang, nasi goreng, dan sate.

2. Acara Diplomasi Kuliner

Banyuwangi, Kabupaten Terluas di Jawa Timur, Potensi dan Tantangan di Ujung Timur Pulau Jawa

Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam festival dan pameran kuliner internasional, seperti World Expo di Dubai dan Culinary Diplomacy Workshop di Washington, D.C. Acara-acara ini menyediakan platform untuk memamerkan masakan Indonesia, melibatkan khalayak internasional, dan mendorong pertukaran budaya (Kementerian Luar Negeri Indonesia, 2021).

3. Promosi Rempah-rempah Indonesia

Indonesia memiliki sejarah panjang sebagai produsen rempah-rempah, yang dimulai sejak era Perdagangan Rempah-rempah. Upaya untuk mengubah citra rempah-rempah Indonesia di panggung global meliputi inisiatif “Jalur Rempah Indonesia” yang menyoroti signifikansi historis dan budaya rempah-rempah seperti pala, cengkeh, dan kayu manis. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor rempah-rempah Indonesia dan mempromosikan penggunaannya dalam masakan internasional (Kementerian Perdagangan, 2021).

Dampak Gastrodiplomasi Indonesia terhadap Pariwisata dan Perekonomian, antara lain:

1. Meningkatkan Pariwisata

Promosi masakan Indonesia di luar negeri berfungsi sebagai undangan untuk menjelajahi warisan kuliner negara ini secara langsung. Masuknya wisatawan ini berkontribusi pada ekonomi lokal dan mendukung usaha kecil, mulai dari pedagang makanan kaki lima hingga restoran kelas atas (UNWTO, 2017).

2. Manfaat Ekonomi

Promosi global masakan dan rempah-rempah Indonesia mengarah pada peningkatan ekspor produk dan bahan makanan. Program “Indonesia Spice Up the World”, misalnya, bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan melalui pendirian restoran Indonesia di luar negeri dan ekspor produk makanan (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2021). Hal ini tidak hanya mendukung petani dan produsen tetapi juga menciptakan lapangan kerja dalam industri makanan dan perhotelan.

Tantangan dan Arah Masa Depan, antara lain:

1. Mempertahankan Keaslian

Memastikan bahwa makanan Indonesia yang disajikan di luar negeri tetap asli memerlukan resep standar, bahan-bahan berkualitas, dan koki terlatih (Rockower, 2012). Upaya untuk mensertifikasi restoran dan memberikan pelatihan bagi koki dapat membantu mengatasi tantangan ini.

2. Membangun Infrastruktur

Memperluas kehadiran kuliner Indonesia secara global memerlukan infrastruktur yang kuat, termasuk rantai pasokan untuk bahan-bahan asli, kemitraan dengan distributor lokal, dan strategi pemasaran yang efektif. Investasi di area ini sangat penting untuk keberhasilan inisiatif gastrodiplomasi (UNWTO, 2017).

3. Memanfaatkan Teknologi

Platform digital dan media sosial dapat memperkuat jangkauan promosi kuliner, melibatkan khalayak global, dan menciptakan pengalaman kuliner virtual. Pemerintah Indonesia dan duta kuliner harus memanfaatkan teknologi untuk memamerkan demonstrasi memasak, berbagi resep, dan berinteraksi dengan penggemar makanan internasional (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2021).