Ketersediaan Pasokan Tekan Inflasi di Bali Hingga 1,61 Persen YoY di Bulan April

Gerakan nasional pengendalian inflasi pangan wilayah Balinusra
Sumber :
  • Dok. Humas Pemprov Bali/ VIVA Bali

Denpasar, VIVA Bali –Inflasi Bali pada April 2025 tercatat 1,61% secara tahunan (yoy) dan 0,73% secara bulanan (mtm). Penurunan inflasi ini berkat sinergi kuat antar stakeholder melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang didukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

Sadis! Kakek 79 Tahun di Banyuwangi Setubuhi Bocah SD, Ancam Datangkan Genderuwo

Capaian ini menandai keberhasilan pengendalian tekanan harga di tengah lonjakan permintaan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan peningkatan konsumsi dari sektor Pariwisata.

Hal itu diungkapkan oleh Sekertaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mewakili Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Balinusra di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Jumat, 23 Mei 2025.

Warga Desa Alasbuluh Ditangkap Reskrim Polsek Wongsorejo Karena Tidak Bisa Ditelp, Kok Bisa?

Dikatakan Dewa Indra, Strategi 4K yakni, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi.

“Sinergi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan agar pengendalian inflasi semakin efektif,” kata Sekda Dewa Indra.

World Book Day 2025, Bank Indonesia Dukung Budaya Literasi, Kearifan Lokal dan Keseimbangan Hidup

Ia juga mengakui ketergantungan Bali pada pasokan pangan dari luar daerah, khususnya Jawa dan Nusa Tenggara.

GNPIP 2025 juga fokus pada optimalisasi kerjasama antar daerah (KAD) untuk menekan disparitas harga dan pasokan pangan. Model kerja sama tidak hanya bersifat government to government (G2G), tetapi berkembang ke business to business (B2B). 

Halaman Selanjutnya
img_title