Pembangunan Marina Kura Kura Bali Masuki Tahap Bawah Laut
- https://www.antaranews.com/berita/5158981/kek-kura-kura-bali-sosialisasi-pembangunan-infrastruktur-marina
Denpasar, VIVA Bali –Badan Usaha Pembangun dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, yakni Bali Turtle Island Development (BTID), menggelar sosialisasi pembangunan infrastruktur marina kepada pemangku kepentingan di Bali.
“Bulan ini, proyek marina di KEK Kura Kura Bali memasuki tahap penting berupa pembangunan infrastruktur bawah laut,” ujar Kepala Komunikasi BTID, Zefri Alfaruqy, di Denpasar, Selasa, 7 Oktober 2025. Seperti yang dilansir dari antaranews.com.
Zefri menjelaskan bahwa sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur bawah laut di area laguna, pihaknya akan memasang tirai pengaman sementara di perairan dengan maksud mengendalikan tingkat kekeruhan air laut selama proses konstruksi berlangsung. Langkah ini dilakukan agar kualitas perairan di luar area proyek tetap terjaga, mendukung keberlanjutan lingkungan, serta memastikan kelancaran aktivitas masyarakat sekitar.
Untuk menjaga keselamatan dan kelancaran proyek, BTID juga menyiapkan pemasangan pagar pengaman di hampir seluruh area yang terdampak pembangunan. Namun, akses menuju sejumlah pura di dalam kawasan tetap akan dibuka seperti biasa untuk kegiatan sembahyang dan ritual masyarakat.
Tahapan ini dilaksanakan setelah melalui serangkaian proses perencanaan, koordinasi, serta persiapan yang matang untuk menjamin keamanan dan keselamatan semua pihak yang terlibat. Zefri menegaskan pentingnya sosialisasi agar pelaksanaan proyek berjalan secara transparan, inklusif, dan tidak menimbulkan kerugian bagi pihak mana pun.
Sosialisasi ini turut dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi, antara lain Distrik Navigasi (Disnav) Benoa, Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar, Camat Denpasar Selatan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Administrator KEK Provinsi Bali, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bali, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali, serta Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar.
Selain itu, hadir pula Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud), Polda Bali, Polsek Denpasar Selatan, prajurit TNI/Babinsa, Bendesa Adat Serangan bersama prajuru-nya, kelompok nelayan, serta petani rumput laut di sekitar kawasan tersebut.