Tutupan Hutan di Bali 25,27%, Targetkan 30% Tercapai dalam 2 Tahun
- Maha Liarosh/VIVA Bali
Denpasar, VIVA Bali – Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Rentin tidak membantah tutupan hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Ayung hanya 3%.
Namun menurutnya, dalam konteks kehutanan, ada tutupan hutan di dalam kawasan hutan dan tutupan hutan di luar kawasan hutan. Dengan peruntukan bukan untuk hutan tapi tetap memilki vegetasi pepohonan.
Hal itu diungkapkan dalam acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Jurnalis Penanganan Bencana yang digelar oleh Jawapos TV dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di di hotel Ques San, Denpasar Bali, Sabtu, 4 Oktober 2025.
"Ketika yang spesifik memang disebut tutupan hutan, ya bukan 3% malah 3,11%. Jadi sempadan sungai di sepanjang DAS Ayung sesungguhnya tidak separah apa yang diberitakan oleh media yang mengutip statemen Menteri Lingkungan Hidup," kata Made Rentin kepada Bali.viva.co.id di Denpasar, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Rentin menambahkan, tutupan hutan di dalam kawasan hutan justru lebih dari 69%. DAS Ayung, secara regulasi, kata Rentin, tidak semestinya seluruhnya tutupan hutan. Tapi di luar hutan juga ada seperti semak belukar, tanaman hias, perkebunan dan jenis lain di luar hutan.
"Jika itu diakomodir di luar gedung dan bangunan fisik data yang kami miliki mendekati 43-44%. Bali relatif terjaga hutannya. Bahkan ketika banyak sorotan dari media," ujar rentin.
Bali memiliki daratan seluas 563.000 hektar dan 136.000 hektar adalah tutupan hutan atau 25,27%.