Program Oplah 2025 Resmi Dimulai, Dukung Ketahanan Pangan Lombok Tengah

pembangunan jaringan irigasi
Sumber :
  • https://mataram.antaranews.com/berita/491065/program-oplah-2025-hadirkan-jaringan-irigasi-baru-di-lombok-tengah

Lombok Tengah, VIVA Bali –Proyek pembangunan jaringan irigasi tersier dalam Program Operasi dan Pemeliharaan (Oplah) 2025 di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi dimulai. Pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilaksanakan di Kecamatan Praya Barat pada Jumat, 26 September 2025.

Kejurnas Mandalika Racing Series Angkat Pamor Sirkuit

Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah, menegaskan pentingnya program tersebut bagi sektor pertanian. “Program ini diharapkan menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah.

Menurut Nursiah, pembangunan jaringan irigasi tersier ini bertujuan meningkatkan ketersediaan air untuk lahan pertanian di beberapa desa. Diantaranya,  Desa Batujai, Desa Darek, Desa Penujak, dan Desa Bonder.

Pemerintah NTB Optimistis MotoGP Tingkatkan Ekonomi Daerah

“Pentingnya perbaikan saluran irigasi untuk mendukung produktivitas pertanian, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Nursiah. Seperti dilansir dari antaranews.com.

Kemudian, Nursiah menambahkan, pemerintah daerah optimistis proyek irigasi ini akan memberikan manfaat nyata bagi para petani. “Kami berharap pembangunan irigasi ini dapat menjadikan Lombok Tengah semakin maju, sejahtera, dan berdaya saing,” kata Nursiah.

Pelaku UMKM di NTB Banjir Pesanan Akibat Program MBG

Selain itu, Program Oplah 2025 juga diarahkan untuk memperluas layanan irigasi demi mendukung visi Lombok Tengah sebagai daerah Maju, Sejahtera, dan Bermartabat (Masmirah). “Program Oplah diharapkan dapat memperkuat visi pembangunan daerah ke depan,” tambahnya.

Nursiah menjelaskan, salah satu fokus utama program ini adalah meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang selama ini kurang optimal. “Program Oplah ini salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian, terutama lahan-lahan yang sebelumnya kurang maksimal pemanfaatannya,” katanya.

Di sisi lain, Data pemerintah daerah mencatat, luas lahan baku sawah di Lombok Tengah mencapai 52 ribu hektare. Namun, Nursiah menambahkan, bahwa tidak semua wilayah mampu melakukan dua kali tanam dalam setahun, Menurutnya, sebagian lahan sawah di Lombok Tengah bisa ditanami dua sampai tiga kali, sedangkan yang tidak bisa ditanami dua kali diusahakan melalui Program Oplah supaya produksi padi tetap tercapai.