BMKG Prediksi NTB Alami Musim Hujan Bertahap Mulai Akhir Oktober
- https://www.antaranews.com/berita/5127900/ntb-masuk-awal-musim-hujan-pada-akhir-oktober-2025
Mataram, VIVA Bali –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memaparkan awal musim hujan di Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai pada dasarian III Oktober atau pada rentang tanggal 21-31 Oktober 2025.
Ketua Tim Data dan Analisis Stasiun Klimatologi BMKG NTB, Bastian Andriano menyatakan daerah yang akan mengkaji awal musim hujan yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat bagian utara, serta Kabupaten Lombok Tengah bagian utara dan bagian selatan.
"Dasarian III Oktober ada peningkatan peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter. Bahkan, ada yang sudah di atas 100 milimeter per dasarian dengan peluang lebih dari 60 persen," ungkap Bastian dalam konferensi pers secara virtual. Selasa, 23 September 2025. Seperti yang dilansir dari antaranews.com.
Bastian juga memberitakan bahwa hujan perlahan menjalar ke wilayah timur NTB hingga ke Pulau Sumbawa pada dasarian III November (21-30 November 2025).
Prakiraan BMKG mengatakan curah hujan pada bulan November 2025 umumnya sekitar 51 hingga 400 milimeter per bulan yang termasuk hujan dominan atas normal. Sementara, seluruh wilayah NTB diprediksi mengalami musim hujan pada Desember 2025.
"Pada November, ada beberapa wilayah yang diprediksi mengalami hujan dengan kategori menengah atau lebih dari 100 milimeter per bulan. Itu bisa mengindikasikan bahwa wilayah tersebut memasuki awal musim hujan," jelas Bastian.
Ia menambahkan mengenai angin timuran atau monsun timur yang bertiup dari benua Australia menuju Benua Asia masih tetap dominan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk NTB pada Oktober 2025.
Pada November 2025, periode monsun Barat yang membawa uap air Samudra Hindia muncul. Dalam hal ini, dominasi angin baratan tersebut ditandai dapat ditentukan dengan peningkatan frekuensi hujan lebat disertai angin kencang.
"Angin baratan diprediksi aktif mulai bulan November, sehingga nanti bulan Oktober hingga November, Nusa Tenggara Barat memasuki periode peralihan atau pancaroba," ungkap Bastian.
BMKG meminta masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar siaga dalam menghadapi cuaca ekstrim saat pancaroba sebentar lagi di NTB.
Musim pancaroba ditandai dengan cuaca yang ekstrim karena adanya benturan dan perubahan cepat dalam sistem atmosfer. Berbagai bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi saat periode pancaroba yakni puting beliung, angin kencang, dan hujan badai.