Kemenhut dan Pertamina Sosialisasikan Status Lahan di Wongsorejo Banyuwangi

Sosialisasi pengelolaan BMN di Wongsorejo, Banyuwangi
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Bali

Banyuwangi, VIVA Bali –Polemik status kepemilikan lahan seluas 305,9 hektar yang masih berstatus quo di wilayah Kecamatan Wongsorejo segera berakhir. Lahan yang selama ini ditumbuhi oleh ribuan pohon kapuk tersebut merupakan lahan tukar guling antara Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dengan Pertamina. 

Digitalisasi Bansos Nasional Dimulai di Banyuwangi, Catat Mekanisme Daftarnya!

Bertempat di aula Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tahapan sosialisasi status kepemilikan dilakukan. Rabu, 17 September 2025. 

Sosialisasi tersebut dilakukan Kepala Biro Umum Kemenhut, Irfan Mudofar bersama Manager Land Acquisition Pt Pertamina Persero, Ferri Setyo Pambudi pada sejumlah tokoh masyarakat Desa Alasbuluh dan Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. 

Festival Band Pelajar Banyuwangi Jadi Panggung Kreativitas Anak Negeri

Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) Wongsorejo, Camat Wongsorejo Ahmad Nuril Falah, Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan dan perwakilan Koramil Wongsorejo, Peltu Putu Merta juga menghadiri acara sosialisasi tersebut. 

“Kami melakukan sosialisasi terkait perkembangan status lahan seluas 305,9 hektar yang merupakan lahan tukar guling dengan milik Pertamina di Tuban,” ujar Kepala Biro Umum Kemenhut, Irfan Mudofar. 

Polsek Wongsorejo Ukir Prestasi: Kasus Curat Tuntas dalam 24 Jam

Lahan milik Kemenhut yang berada di wilayah Kecamatan Wongsorejo tersebut merupakan bagian dari 54 lahan lainnya di seluruh Indonesia yang menjadi objek tukar guling. 

“Proses ini berjalan selama selama 5 tahun sejak Bulan Desember tahun 2019 dan akan selesai di Bulan Desember 2025,” tutur Irfan Mudofir pada VIVA News. 

Dalam kesempatan yang sama, Manager Land Acquisition Pt Pertamina Persero, Ferri Setyo Pambudi mengakui semua tahapan yang dilalui merupakan sebuah proses yang cukup panjang. 

“Tidak bisa dilakukan satu-persatu tapi harus keseluruhan dari semua hal yang saling berkaitan. Jadi saat Bulan Desember 2025, semuanya harus sudah clear dan clean,” kata Manager Land Acquisition Pt Pertamina Persero, Ferri Setyo Pambudi. 

Dalam sisa rentang waktu yang ada, langkah sosialisasi serta koordinasi dengan sejumlah pihak dilakukan Kemenhut dan pihak Pertamina. 

Langkah tersebut dilakukan agar segala tahapan yang telah disusun bisa berjalan dengan baik dan tetap dalam kondisi kondusif. 

Lahan milik Kemenhut sendiri berada di perbatasan Desa Bengkak dan Desa Alasbuluh wilayah Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. 

Pada lahan tersebut terdapat ribuan batang pohon kapuk serta tanaman tumpang sari milik warga sekitar yang berada di bagian bawah pohon kapuk tersebut. 

Pada lahan milik Kemenhut tersebut juga di tempati oleh sedkitnya 32 kepala rumah tangga yang sudah menetap lebih dari 70 tahun secara turun temurun serta beranak pinak.