Hujan Deras Guyur Kota Mataram, Warga Pamotan Cemas Banjir Bandang Terulang
- Ramli Ahmad / VIVA Bali
Mataram, VIVA Bali – Hujan deras yang mengguyur Kota Mataram selama dua hari terakhir membuat warga Lingkungan Pamotan, Kelurahan Mayure, Kota Mataram, kembali diliputi kecemasan. Pasalnya, curah hujan tinggi mengingatkan masyarakat pada memori pahit banjir bandang yang pernah menyapu puluhan rumah di kawasan tersebut beberapa waktu lalu.
Sebanyak 15 keluarga yang kini tinggal di hunian sementara (huntara) merasa khawatir setiap kali hujan turun. Bangunan huntara yang terbuat dari baja ringan dan kalsiboard justru membuat mereka semakin waswas, terutama ketika derasnya hujan air dan suara gemuruh.
“Kita was-was tiap malam, sampai tidak bisa tidur, karena mengingat pristiwa banjir dulu yang menyapu semua rumah warga di sini,” ujar Koordinator Huntara Pamotan, Burhan Juliadi, saat ditemui VIVA Bali, Rabu 10 September 2025.
Burhan menambahkan, derasnya hujan yang turun sejak Selasa malam telah menyebabkan debit air sungai di sekitar permukiman meluap. Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa banjir bandang akan kembali terulang jika intensitas hujan tidak menurun.
“Apalagi untuk lansia dan balita, mereka sering ketakutan saat malam tiba,” kata Burhan koordinator huntara.
Kini warga setempat memilih berjaga tiap malam dengan melakukan ronda bergiliran sambil memantau aliran sungai. Selain itu, mereka juga berinisiatif mengangkat sampah yang terbawa arus agar tidak menimbulkan penyumbatan yang dapat memperburuk luapan air.
“Intinya sekarang kita lebih waspada. Kalau ada sampah menumpuk sebisa mungkin langsung diangkat,” tambah Burhan.
Terpisah, Plt. Kepala BPBD Kota Mataram, Akhmad Muzakki, mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan debit air di sejumlah sungai. Berdasarkan data terakhir, ketinggian air mencapai 80 milimeter kubik, yang berarti masih berada pada level siaga.
“Kalau sudah di atas 110 milimeter kubik baru masuk status awas,” jelas PLT Kalak BPBD Muzakki.
Ia menambahkan, pemantauan dilakukan tidak hanya oleh BPBD, namun juga melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram bidang perairan. Langkah antisipasi juga dilakukan melalui pembukaan posko siaga banjir serta intensifikasi patroli di kawasan rawan genangan.
Beberapa titik rawan yang menjadi perhatian adalah Turida, Dasan Cermen, Abian Tubuh, Mandalika, Bertais, serta Karang Pule di wilayah barat Mataram.
“Kawasan-kawasan tersebut masuk zona merah, hampir setiap musim hujan sering tergenang,” terang Muzakki.
Dengan prediksi hujan yang masih akan berlangsung hingga 13 September, BPBD mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Warga diminta segera melaporkan apabila terjadi genangan yang berpotensi mengganggu aktivitas maupun keselamatan.