Banjir Kepung Jembrana, 2 Orang Meninggal Dunia dan Ribuan Rumah Warga Terdampak

Warga Pengambengan yang Terseret Banjir Ditemukan
Sumber :
  • I Nyoman Sudika / VIVA Bali

Jembrana, VIVA BaliHujan deras yang mengguyur selama 2 hari terakhir,  mengakibatkan Kabupaten Jembrana di kepung banjir. Pihak BPBD Kabupaten Jembrana mencatat terdapat 19 titik banjir tersebar di sejumlah desa. Selain merendam ribuan rumah warga, akibat bencana banji mengakibatkan 2 warga meninggal dunia.

Korban Jiwa Bertambah, Berikut Posko Banjir Bali 2025 dan Kebutuhan Pengungsi

Data Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Kabupaten Jembrana mencatat terdapat 19 titik banjir diantaranya, di Desa Pengambengan, Desa Kaliakah dan Kelurahan Loloan Barat serta Kelurahan Banjar Tengah untuk Kecamatan Negara. Banjir juga ditemukan di Kecamatan Jembrana diantaranya di Desa Budeng, Desa Kelurahan Sangkaragung, Desa Dangintukadaya dan Kelurahan Loloan Timur.

“Banjir kali ini menyebar di berbagai desa, data sementara sesuai laporan yang kami terima ada 19 titik,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra secara eklusif kepada Bali.viva.co.id.

Bali Diterjang Banjir, Evakuasi Warga Terus Dilakukan

 

Petugas Gabungan Evakuasi Warga Terdampak Banjir

Photo :
  • dok BPBD Jembrana / VIVA Bali
2 Lansia di Gianyar Tewas Tertimpa Tembok Jebol Saat Hujan Deras

 

Agus Artana menambahkan selain mengakibatkan ribuan rumah terdampak, banjir kali ini juga merenggut korban jiwa. Dua warga Jembrana dilaporkan meninggal dunia pasca banjir yang terjadi sejak Rabu Dini Hari, 10  September 2025.

“Dua warga meninggal dunia yakni Nita Kumalasari, warga Desa Pengambengan dan I Komang Oka Sudiastika, warga Desa Dangin Tukadaya,” ungkapnya saat ditemui di kantor BPBD Jembrana.

Nita Kumalasari, diketahui berboncengan bersama suaminya terpeleset saat melewati banjir. Korban bersama sepeda motor terseret banjir pada Rabu Dini Hari. sedangkan suaminya Bilal Ahmada berhasil menyelamatkan diri.

“Korban Nita Kumalasari ditemukan Rabu Pagi dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan warga Desa Dangin Tukadaya, diduga meninggal dunia akibat tersetrum listrik saat memegang pagar rumah saat terjadi banjir,” beber Agus Artana.

Hingga saat ini pihak BPBD masih terus melakukan pendataan terhadap warga terdampak serta kerugian yang ditimbulkan bencana banjir tersebut.