Liput Aksi Demo di DPRD, Jurnalis detikBali Dilarang Ambil Gambar dan Ponsel Diambil Orang Diduga Aparat

Demo rusuh di Denpasar, Bali
Sumber :
  • Maha Liarosh/ VIVA Bali

Denpasar, VIVA Bali –Aksi demo oleh massa di depan gedung DPRD Provinsi Bali berakhir ricuh. Massa juga menyerang mobil polisi di depan Kantor DPRD dan merusak bahkan hendak membakarnya.

Hasta Bercerita Ajak Pendengar Menyelam di “404 Not Found”

Tak hanya itu massa juga membakar perlengkapan khusus polisi seperti tameng dan  rompi bahkan ban mobil di tengah jalan raya pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Akibat kericuhan itu, Jurnalis detikBali bernama Fabiola Dianira menjadi sasaran orang tak dikenal yang diduga aparat. Jurnalis perempuan yang akrab disapa Nia itu mengalami intimidasi oleh orang diduga aparat saat hendak meliput aksi demo itu. 

WN Peru Diciduk dengan 1,4 Kg Kokain, Polisi Dalami Jaringan Narkoba Internasional

Dikatakan Nia saat ia mengisi daya ponselnya di sebuah minimarket yang lokasinya dekat dengan tempat aksi demo, dirimya melihat beberapa massa ditangkap oleh seseorang berpakaian layaknya pendemo.

Saat hendak meliputnya, seseorang yang diduga aparat yang menangkap massa itu berteriak dan tidak memperbolehkan Nia untuk mengambil gambar.

Beraksi di 5 TKP, Pelaku Curanmor Ditangkap Polsek Denpasar Barat

"Mereka teriak supaya saya jangan ambil gambar. Padahal aku sudah mengaku sebagai jurnalis," kata Nia pada bali.viva.co.id di lokasi demo. 

Ia menjelaskan, dirimya belum sempat mengambil ganbar atau video, akan tetapi terdapat 3 hingga 4 orang memaksanya untuk tidak mengambil foto lalu memegang tangannya dan menganbil ponselnya.

Nia juga sempat memperlihatkan isi galerinya bahwa tidak ada foto kekerasan. 

"Mereka langsung diam lihatin aku terus. Lalu mereka kasihkan lagi ponselnya," jelasnya.

Ketika Nia bertanya tentang siapa mereka,  orang yang diduga aparat itu langsung berteriak dan menyebut nama Polda Bali dan pergi meninggalkan Nia. 

Atas kejadian iyang dialaminya itu Ia pun mengaku sempat menangis dan syok. 

Sementara itu, usai merasa terintimidasi Nia mengaku ditelpon oleh Kabid Humas Polda Bali dan menanyakan tentang kebeneran peristiwa yang dialami Nia saat meliput aksi demo itu. 

Disisi lain,  Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Ariasandy saat dikonfirmasi oleh Bali.viva.co.id himgga saat ini belum memberikan respon.