Kota Tua Ampenan Hidup Kembali, Diplomasi Kuliner Tarik Perhatian Dunia
- Dok. Moh.Helmi/VIVA Bali
Ampenan, VIVA Bali –Kota Tua Ampenan kembali mencuri perhatian dunia melalui penyelenggaraan Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025, sebuah agenda diplomasi budaya yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Acara ini dihadiri puluhan duta besar dan atase asing, yang disambut dengan semarak budaya dan kekayaan kuliner khas Indonesia, Senin, 12 Mei 2025.
Gubernur NTB dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar promosi pariwisata atau kuliner, tetapi bagian dari strategi besar memperkuat posisi Indonesia dalam hubungan internasional. “Kota Tua Ampenan bukan sekadar bangunan tua. Ini adalah saksi peradaban, tempat sejarah, budaya, dan cita rasa Indonesia berpadu untuk menyapa dunia,” ujarnya.
Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025 bertujuan mempromosikan kekayaan kuliner Nusantara sebagai sarana diplomasi budaya. Kegiatan ini diawali dengan pertunjukan Barongsai, simbol akulturasi budaya Tionghoa yang telah berakar kuat di Ampenan sejak abad ke-19.
Para delegasi kemudian mengikuti Heritage Walk menyusuri lorong-lorong sejarah Ampenan, dipandu oleh Lombok Heritage & Science Society (LHSS) dan Pokdarwis Kota Tua Ampenan. Selain itu, mereka mengunjungi pameran foto sejarah dan arsip visual yang merekam kejayaan Ampenan sebagai pusat perdagangan internasional pada masa Hindia Belanda.
Kunjungan ke Vihara Bodhi Dharma, klenteng tertua di Lombok yang berdiri sejak tahun 1840-an, menjadi salah satu momen penting. Delegasi mendapat sambutan hangat dari pengurus vihara dan terlibat dalam dialog budaya yang menyoroti pentingnya toleransi dan harmoni lintas etnis di Indonesia.
Direktur Diplomasi Publik Kemenlu RI menekankan bahwa kuliner adalah alat diplomasi yang kuat. “Melalui makanan, kita bisa membangun kedekatan emosional dan saling pengertian antara bangsa,” tuturnya.
Para delegasi pun menyampaikan kesan positif mereka terhadap penyelenggaraan acara. “Saya kagum dengan kekayaan budaya dan keramahan masyarakatnya. Ampenan adalah contoh hidup bagaimana sejarah, keberagaman, dan kuliner bisa menyatu dalam harmoni,” ujar salah satu duta besar asing.