Kekerasan di Barak? TNI Investigasi Kematian Prada Lucky
- https://www.instagram.com/p/DND2ZqtyScz/?igsh=MXJoMm9zMG1pZGo4aw==
Kisah Prada Lucky menjadi sorotan karena ia belum lama mengemban status sebagai prajurit TNI. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar kemiliteran, ia langsung ditempatkan di Yon TP 834/WM sebuah satuan teritorial di daerah terpencil, yang menuntut fisik dan mental kuat.
Namun, bukan medan berat atau tugas negara yang merenggut nyawanya, melainkan diduga tindakan kekerasan internal dari sesama prajurit.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan di tubuh militer, yang kerap disebut sebagai “pembinaan keras”, namun sering kali berbuntut luka fisik, trauma, bahkan kehilangan nyawa.
Kematian Prada Lucky menyisakan duka mendalam dan tanda tanya besar. Apakah institusi militer akan benar-benar terbuka dan menindak tegas para pelaku? Apakah akan ada reformasi sistemik untuk menghentikan budaya kekerasan dalam militer?
Publik kini menaruh harapan besar pada komitmen Kodam IX/Udayana untuk menjadikan peristiwa ini sebagai momen perbaikan menyeluruh, bukan sekadar penanganan administratif.
“Kasus ini menjadi perhatian serius bagi Kodam IX/Udayana dan jajaran untuk ditindaklanjuti secara serius,” tegas Kolonel Chandra.
Prada Lucky bukan hanya seorang prajurit muda. Ia adalah simbol harapan ribuan pemuda Indonesia yang ingin mengabdi pada tanah air. Namun dalam dua bulan masa tugasnya, ia tak sempat menorehkan jasa besar karena hidupnya direnggut terlalu cepat dan terlalu kejam.