Prabowo: Tanpa Produksi Pangan Sendiri, Bangsa Tak Mungkin Merdeka

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, VIVA Bali –Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa kedaulatan pangan merupakan syarat utama bagi tegaknya kemerdekaan sejati bangsa. Menurutnya, bangsa yang tidak mampu memproduksi makanannya sendiri akan selalu berada dalam bayang-bayang ketergantungan dan intervensi pihak luar.

Bupati Jembrana Menyerahkan 34 Ekor Hewan Kurban dan Satu Ekor Sapi Bantuan Presiden Prabowo Subianto

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Presiden saat membuka Sidang Kabinet Paripurna ke-8 yang digelar di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 6 Agustus 2025. Dikutip dari laman resmi pemerintah, indonesia.go.id., Presiden menilai bahwa ketahanan pangan adalah landasan utama bagi kekuatan nasional.

“Sejak lama saya berkeyakinan bahwa apa pun yang terjadi, bangsa kita akan aman kalau kita kuasai pangan kita. Kalau kita bisa amankan pangan kita, kita bisa jamin bahwa kita bisa beri makan kepada rakyat kita,” ucap Prabowo.

Bahaya Ketergantungan Teknologi pada Kesehatan Mental Remaja Indonesia

Dalam penjelasan terpisah, Presiden menjelaskan bahwa sejarah menunjukkan tidak ada bangsa yang benar-benar merdeka tanpa kemampuan mengelola kebutuhan pokoknya secara mandiri. Ketergantungan terhadap impor pangan membuka celah tekanan politik dan ekonomi dari negara lain, sehingga kedaulatan bangsa bisa terancam.

“Tidak ada negara yang merdeka berdaulat tanpa dia bisa produksi makannya sendiri. Produksi pangan bagi saya adalah strategis. Kalau ada bangsa lain yang ingin merusak kita, dia akan merusak pangan kita,” tegasnya, seperti yang dilansir dalam Portal Informasi Indonesia.

Masyarakat Madura Desak Sanksi Tegas untuk Oknum Polisi dalam Kasus Rokok Ilegal

Kepala Negara juga menyampaikan rasa terima kasih atas kerja kolektif lintas lembaga yang telah berhasil memperkuat sektor pangan nasional. Ia menilai transisi pemerintahan dari Presiden ke-7 Joko Widodo ke pemerintahan saat ini berlangsung mulus, sehingga program-program strategis bisa berlanjut secara efektif dan efisien.

“Ini juga hasil kerja sama, hasil teamwork. Menteri Pertanian dibantu menteri-menteri lain, didorong Menteri Keuangan, dibantu TNI dan Polri, serta kejaksaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden menyindir sebagian pelaku usaha di sektor pangan yang hanya fokus pada keuntungan pribadi tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah, katanya, tidak akan membiarkan rakyat terus hidup dalam kemiskinan hanya karena kerakusan elit ekonomi yang tidak bertanggung jawab.

“Kita di sini bukan anak-anak kecil. Kita tidak bisa dibohongi, tidak bisa ditipu lagi. Kita ingin memberi kesempatan kepada semua, tapi kita tidak rela rakyat Indonesia dimiskinkan terus,” tegas Prabowo.

Masih dari sumber yang sama, dalam penutup arahannya, Presiden menyampaikan optimisme terhadap arah kebijakan pangan nasional. Ia menyebut cadangan pangan pemerintah saat ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Selain itu, indikator ekonomi seperti nilai tukar petani juga menunjukkan tren positif.

“Alhamdulillah arah kita di bidang pangan cukup berhasil. Cadangan yang ada di pemerintah sekarang terbesar sepanjang sejarah. Nilai tukar petani meningkat,” ungkapnya.

Pemerintah juga terus memperkuat kelembagaan dan sistem distribusi pangan nasional melalui sinergi antara Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, serta dukungan penuh dari aparat penegak hukum dan TNI-Polri. Hal ini menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan cita-cita kemandirian pangan yang selama ini didambakan.

Presiden Prabowo menyadari bahwa kedaulatan pangan adalah persoalan strategis, bukan sekadar isu ekonomi semata. Ia menggarisbawahi bahwa keberhasilan membangun kemandirian pangan juga merupakan bentuk aktualisasi dari semangat kemerdekaan yang hakiki.

Pemerintah saat ini menargetkan peningkatan produksi pangan nasional melalui inovasi pertanian, penguatan logistik, dan perlindungan terhadap petani kecil. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo juga mendorong optimalisasi lahan-lahan tidur untuk mendukung swasembada pangan jangka panjang.

Sikap tegas Presiden mencerminkan komitmen kuat dalam membela kepentingan rakyat dan menjaga kemandirian negara. Di tengah ketidakpastian global dan ancaman krisis pangan dunia, Indonesia memilih jalur berdiri di atas kaki sendiri.