Damkar Badung Evakuasi 2 Ular Berbahaya di Hari yang Sama

Ular kobra berhasil dievakuasi oleh tim Damkar Badung
Sumber :
  • https://www.instagram.com/reel/DPJDTS6E25b/?igsh=MTNpZjgybGxwZTJ0cA==

Badung, VIVA Bali – Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Badung, Bali kembali menunjukkan kesigapan mereka dalam menghadapi situasi darurat. Tidak hanya fokus memadamkan api saat terjadi kebakaran, kali ini pada Minggu, 28 September 2025, mereka juga berhasil mengevakuasi dua ekor ular berbahaya yang muncul di dua lokasi berbeda dengan waktu yang terpisah.

Samsat Badung Kampanyekan Bali Bersih Sekaligus Sosialisasikan Pemutihan Denda Pajak Kendaraan

Menurut unggahan resmi akun Instagram @damkar_kabupaten_badung, kejadian pertama berlangsung di Jalan Raya Uluwatu, Gang Kelapa Buntu I, Banjar Ketapang, Kedonganan, Kuta sekitar pukul 14.25 WITA. Seekor ular kobra berbisa terdeteksi berada di sekitar rumah warga dan sempat menimbulkan kepanikan. 

Ular tersebut bahkan sempat melakukan perlawanan dengan mematukkan kepala serta bersembunyi di tumpukan sampah botol. Berbekal tongkat khusus, petugas Damkar akhirnya berhasil mengamankan ular berbahaya itu tanpa menimbulkan korban.

Badung Dorong Pembangunan MRT Solusi Jangka Panjang Atasi Kemacetan Bandara

Tak lama berselang, pada pukul 16.30 WITA, laporan kedua datang dari Jalan Raya Dewi Sri No. 1, Banjar Legian Kelod, Legian, Kuta. Kali ini giliran tim Damkar dari Pos Kunti yang turun tangan. Mereka menemukan seekor ular piton berukuran besar yang bersarang di dalam unit AC rumah warga. 

Proses evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengingat posisi ular yang cukup sulit dijangkau. Dengan peralatan khusus, tim berhasil menjinakkan piton tersebut sehingga situasi kembali aman.

Fokus Cegah Banjir Badung Normalisasi Tukad Mati Sekaligus Dijadikan Ruang Rekreasi

Dua kejadian ini semakin menegaskan bahwa tugas Damkar tidak sebatas menangani kebakaran, tetapi juga meliputi penyelamatan warga dari ancaman binatang berbahaya. Aksi cepat dan profesional para petugas mendapat apresiasi dari masyarakat, sekaligus menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi munculnya hewan liar di lingkungan permukiman.