Kepala BNN RI Dorong Polda Dalami Dugaan Motif Kartel Narkoba Dibalik Penembakan Warga Australia di Bali

Komjen Marthinus Hukom hadiri pengukuhan desa bersinar
Sumber :
  • Dewi Umaryati/ VIVA Bali

Badung, VIVA Bali –Motif kasus penembakan warga Australia di sebuah vila kawasan Mengwi, Badung hingga kini masih misteri. 

Pastikan Keselamatan Penerbangan, Bandara Ngurah Rai Lakukan Overlay Landas Pacu Sepanjang 3.000 Meter

Akibat dari penembakan yang diduga telah direncanakan secara matang ini, menewaskan 1 orang dan melukai satu korban lainnya. 

Polda Bali juga telah meringkus tiga orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Kapolda Bali Sebut Penembakan Brutal di Badung sangat Terencana, Terorganisir dan Profesional

Mereka adalah Topou Pasa Middlemore (37), lalu disusul Darcy Francesco Jenson (37) dan Mevlut Coskun (23). 

Terkait hal ini, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Marthinus Hukom mendorong Polda Bali untuk mendalami dugaan keterlibatan kartel narkoba. 

Barang Bukti Palu jadi Titik Awal Terungkapnya Kasus Penembakan Brutal WNA Australia di Bali

"Ini fenomena kejahatan yang melintasi batas-batas entitas politik. Mereka menjadikan Bali sebagai killing ground, operasional sindikat-sindikat narkoba," ungkap Komjen Marthinus pada Bali.viva.co.id saat memberikan arahan dalam pengukuhan desa bersinar (bersih narkoba) di Desa Kelan, Tuban, Badung, Selasa, 15 Juli 2025. 

Namun saat dikonfirmasi terkait dugaan keterlibatan sindikat narkoba dalam kasus itu, Kepala BNN mengaku tidak mendalami persis namun ia berkaca dari kasus yang pernah terjadi sebelumnya melibatkan jaringan kartel dari Amerika Latin. 

Halaman Selanjutnya
img_title