Di Buleleng, Ratusan Siswa SMP Ikuti Tes IQ Akibat Fenomena Tak Bisa Baca-Tulis

Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra pantau tes IQ siswa SMP
Sumber :
  • Dok. Humas Pemkab Buleleng/ VIVA Bali

"Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini potensi masalah belajar sebelum siswa menginjak bangku SMP, " jelas Bupati Sutjidra.

Salah Satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar di Indonesia akan Dibangun di Banyuwangi

Retno Indaryati Kusuma, pendiri Yayasan Pradnyagama, membenarkan adanya temuan sejumlah siswa SMP yang belum menguasai kemampuan literasi dasar. Observasi awal bahkan mengarah pada dugaan adanya siswa dengan disabilitas intelektual dan gejala disleksia.

"Tes IQ menjadi penting untuk membedakan apakah kesulitan belajar disebabkan oleh keterbatasan intelektual atau faktor lain seperti disleksia. Jika skor IQ di bawah 80, kemungkinan ada hambatan intelektual. Namun, jika di atas itu, masalahnya bisa jadi disleksia yang seringkali tidak terdeteksi sejak awal," ujar Retno. 

Satgas Indobatt XXIII-S Salurkan Air Bersih Gratis untuk Warga Lebanon Selatan

Retno juga menekankan perlunya penyediaan kelas inklusi di sekolah, guna memastikan anak-anak dengan kebutuhan khusus tetap mendapat pendidikan yang sesuai kemampuan mereka.

Fenomena ini menyoroti pentingnya deteksi dini dan intervensi yang tepat bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. 

Diterjang Cuaca Buruk, Penyebrangan Gilimanuk Ketapang Alami Buka Tutup

"Pemkab Buleleng berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil tes ini dengan berbagai kebijakan, termasuk penunjukan penanggung jawab khusus di sekolah, penandatanganan pakta integritas oleh kepala sekolah terkait inklusi, dan pengembangan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa," kata Bupati Sutjidra.