Cegah Pergaulan Bebas, Pemuda Dusun Bentemu Gelar Penyuluhan Bersama IKAS YARSI Mataram

Tampak antusias peserta penyuluhan yang terdiri dari pelajar
Sumber :
  • Moh Helmi/ VIVA Bali

Lombok Barat, VIVA Bali –Dalam upaya membentengi generasi muda dari bahaya pergaulan bebas, Pemuda Dusun Bentenu, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, menggelar kegiatan penyuluhan bertajuk “Pergaulan Bebas dan Dampaknya terhadap Masa Depan Remaja”. Bertempat di Aula Pondok Pesantren Ummul Quro, kegiatan ini disambut antusias oleh para remaja, orang tua, dan tokoh masyarakat setempat.

Polda NTB Tetapkan 3 Tersangka Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Ada Unsur Kekerasan dan Kelalaian

Ketua Pemuda Dusun Bentenu, Muhammad Zakaria, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemuda terhadap tantangan sosial yang kini kian nyata. “Penyuluhan ini kami lakukan agar para pemuda memiliki pemahaman yang kuat tentang bahaya pergaulan bebas. Ini bentuk ikhtiar kami menjaga generasi muda agar tidak salah arah,” tegas Zakaria saat membuka acara, Sabtu, 5 Juli 2025.

Penyuluhan ini menghadirkan narasumber dari Institut Kesehatan YARSI Mataram (INKES YARSI), yakni Tika Amelia, calon dosen muda yang juga merupakan praktisi pendidikan kesehatan. Dalam paparannya, Tika menjelaskan secara rinci dampak negatif dari pergaulan bebas, baik dari segi kesehatan fisik, mental, maupun masa depan pendidikan dan sosial remaja.

3 Ajang Balap Bergengsi Siap Digelar di Sirkuit Mandalika Sepanjang Bulan Juli 2025

“Remaja saat ini berada di tengah arus informasi yang terbuka. Tanpa pendampingan yang tepat dan bekal pengetahuan yang cukup, mereka sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan yang salah,” ujar Tika Amelia di hadapan peserta.

Tika juga menekankan pentingnya pengendalian diri, edukasi seksual yang sehat, dan dukungan lingkungan dalam membentuk karakter remaja. “Pergaulan bebas bukan sekadar persoalan moral, tapi juga menyangkut masa depan generasi bangsa. Maka kita semua bertanggung jawab,” tambahnya.

Pelaku UMKM Suranadi Minta Penutupan Kafe Tuak Ilegal Harus di Kaji Ulang

Ketua penyuluh kesehatan INKES YARSI, Irhas Madani, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan komunitas lokal. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif pemuda Dusun Bentenu. Ini contoh nyata bahwa pencegahan bisa dimulai dari desa,” ucap Irhas.

Kegiatan berlangsung secara interaktif, dengan sesi tanya jawab yang menggugah antusiasme peserta. Banyak dari pelajar dan orang tua mengajukan pertanyaan seputar pergaulan bebas, pendidikan karakter, hingga peran orang tua dalam mengawasi anak.

Halaman Selanjutnya
img_title