Petani di Kecamatan Wongsorejo Tidak Bisa Menggunakan Barcode Pembelian BBM Bersubsidi, ini Penyebabnya
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Bali –Sedikitnya 300 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar tidak bisa dibeli petani di wilayah Kecamatan Wongsorejo. Kebutuhan BBM jenis solar tersebut merupakan bahan bakar alat-alat pertanian seperti tractor pembajak sawah serta lainnya. Barcode pembelian BBM jenis solar tersebut tiba-tiba tidak bisa digunakan.
“Betul, mulai hari ini tidak bisa digunakan kembali barcode itu. Jadi kami tidak bisa melayani kebutuhan BBM bersubsisi jenis solar untuk petani,” ujar Manager SPBU SPBU Pertamina 54.684.05 Wongsorejo di Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Agus SP.
Dalam penjelasannya, tidak berfungsinya barcode pembelian solar petani tersebut akibat adanya kebijakan pengalihan fungsi.
Sebelumnya, kewenangan pengakfifan barcode BBM jenis solar untuk petani tersebut berada di pihak pertamina.
Namun sejak awal Bulan Juni 2025, kewenangan tersebut sudah dialihkan ke Dinas Pertanian untuk petani dan Dinas Perikanan untuk kebutuhan BBM jenis solar nelayan.
“Saya sudah berupaya mengaktifkan barcode tersebut namun ternyata memang tidak bisa. Saat kami berkoordinasi dengan Pertamina, petani atau nelayan disarankan untuk mengajukan ke dinas terkait,” tutur Agus secara eksklusif pada Bali.viva.co.id.
Namun pengalihan tersebut belum dilakukan sepenuhkan karena dinas terkait masih menunggu arahan dari Kementerian.
“Informasi yang saya dapatkan, dinas terkait pun juga belum bisa melakukan aktivasi karena belum ada arahan. Begitu katanya,” kata Agus. Rabu, 2 Juli 2025.
Kondisi ini mendapatkan tanggapan dari Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan yang mengkawatirkan tidak terpenuhinya kebutuhan petani dan nelayan akan BBM bersubsidi jenis solar.
“Jika hal ini tidak segera ditangani, saya kawatir akan ada keresahan dikalangan Masyarakat. Kasihan Masyarakat jika harus dipimpong seperti ini,” tandas Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan saat ditemui Bali.viva.co.id
Berdasarkan informasi yang diterima dari SPBU di Desa Alasrejo, sedikitnya 300 liter BBM jenis solar dibeli oleh petani dan nelayan menggunakan barcode khusus.
Namun sejak hari ini, Rabu 2 Juli 2024 barcode pembelian BBM jenis solar milik petani dan nelaya sudah tidak bisa digunakan lagi