Wamenparekraf Minta Tidak Ada Diskriminasi Terhadap Wisatawan Domestik

Ni Luh Puspa minta jangan diskriminasi wisatawan domestic di Bali
Sumber :
  • https://www.antaranews.com/berita/4916013/wamenpar-minta-jangan-diskriminasi-wisatawan-domestik

Meskipun potensi wisatawan domestik besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan sektor ini:

Pariwisata Batulayar Terancam, Pemkab Lobar Gencarkan Penertiban Vila Tak Berizin

Edukasi dan Pemasaran: Masih banyak destinasi domestik yang belum dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sendiri. Perlu ada upaya edukasi dan pemasaran yang lebih gencar untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan destinasi lokal.

Kualitas Layanan: Meskipun Wamenparekraf menekankan pariwisata berkualitas untuk semua, implementasinya di lapangan masih bervariasi. Kualitas layanan, kebersihan, keamanan, dan keramahan perlu terus ditingkatkan agar wisatawan domestik merasa nyaman dan ingin kembali.

Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki, Penerbangan di Bandara Ngurah Rai yang Sempat Dibatalkan Kembali Beroperasi

Harga yang Kompetitif: Terkadang, harga paket wisata domestik atau transportasi ke destinasi lokal bisa terasa lebih mahal dibandingkan dengan beberapa destinasi di luar negeri. Ini menjadi pertimbangan penting bagi wisatawan domestik.

Pengalaman yang Autentik: Wisatawan domestik juga mencari pengalaman yang autentik dan berbeda. Mengembangkan produk wisata yang unik, melibatkan masyarakat lokal, dan menawarkan aktivitas yang menarik bisa menjadi daya tarik tersendiri.

RTH Pagutan Akan Jadi Pusat Venue FORNAS VIII Tahun 2025

 

Dengan fokus pada pembangunan pariwisata berkualitas yang inklusif, tanpa diskriminasi, serta terus mengatasi tantangan yang ada, Indonesia bisa semakin mengoptimalkan potensi besar dari pasar wisatawan domestik. Ini akan menjadi kunci untuk mencapai target ambisius Kemenparekraf di tahun 2025 dan seterusnya.

Halaman Selanjutnya
img_title